Investor.id – Multipolar Technology Kian Ekspansif

JAKARTA, investor.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), bersiap lebih ekspansif menjaring pelanggan data center rated 3 di Cikarang, Jawa Barat. Perseroan mengincar pelanggan kelas dunia seperti Amazon Web Services (AWS), Google, dan Alibaba Group. Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengatakan, perseroan telah meraih sertifikasi rated 3 data center yang diakui secara internasional sejak 2016. Seperti diketahui, data center ini merupakan proyek strategis perseroan bersama perusahaan asal Jepang, Mitsui & Co Ltd dan Mitsui Knowledge Industry Co Ltd. “Tahun ini, kami fokus melakukan peningkatan dan pemasaran. Kami punya fasilitas zona A dan zona B yang sudah siap. Lalu, pada lantai dua juga masih terdapat ruang yang besar untuk disewakan,” jelas dia usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (2/6). Data center ini berdiri pada area seluas 15.050 meter persegi, yang saat ini baru terutilisasi sekitar 8.015 meter persegi. Data center menggunakan kualifikasi keamanan dari Secom Co Ltd, yang merupakan standar sistem keamanan Jepang. Menurut Wahyudi, saat ini pelanggan data center perseroan berasal dari berbagai industri, termasuk sektor keuangan, ritel, dan hiburan gaming. Di era digital, kebutuhan perusahaan untuk menyimpan data pada data center masih cukup besar. Ke depan, perseroan berupaya mencari basis pelanggan baru. Pihaknya melihat ada peluang untuk menggaet pelanggan dari sektor penyedia layanan komputasi awan (cloud) global seperti AWS, Google, dan Alibaba Group. Sebab, para pemain asing tersebut memiliki kantor cabang di Indonesia yang diwajibkan pemerintah menempatkan datanya pada fasilitas data center dalam negeri. “Kami harus mengakui mereka punya strategi masing-masing, serta persyaratan data center yang tinggi dan berat untuk diaplikasi para pelaku data center dalam negeri. Tapi, kami juga melihat hal ini sebagai potensi,” jelas dia. Sementara itu, perseroan juga semakin fokus mengembangkan solusi-solusi berbasis digital untuk memudahkan dan mempercepat inovasi dan kolaborasi dengan pelaku ekosistem digital, termasuk teknologi keuangan (fintech). Salah satu solusi yang dikembangkan perseroan adalah platform VisionDG. Direktur Multipolar Technology Suyanto Halim menjelaskan, solusi digital yang ditawarkan perseroan memanfaatkan implementasi aplikasi antarmuka atau API management yang memiliki fitur lengkap dan aman untuk online customer onboarding, transaksi finansial, pembayaran, pembelian, sistem loyalty, QRIS, dan merchant system. “Solusi ini memudahkan pengguna dalam percepatan pengembangan inovasi digital yang baru. Di sisi lain, investasi teknologi juga dituntut untuk semakin efisien,” jelas dia. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Sebesar Rp 15 miliar dialokasikan untuk bisnis perseroan sebagai induk usaha, sementara Rp 85 miliar untuk mendukung pengembangan anak usaha, termasuk PT Visionet Data Internasional. Dividen RUPST perseroan menyepakati pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp 249,38 miliar atau setara Rp 133 per saham. Sebagai informasi, perseroan berhasil membukukan laba bruto Rp 352,9 miliar dan laba tahun berjalan Rp 125,18 miliar pada 2019 atau naik 48,28% dari tahun sebelumnya. Selain pembagian dividen, pemegang saham juga sepakat melakukan perubahan komposisi direksi. Hal ini menyusul telah selesainya masa jabatan Halim D. Mangunjudo dan Soegondo sebagai direktur. Sebagai penggantinya, pemegang saham menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison. Ketiga direktur baru tersebut telah berkarier selama lebih dari 20 tahun di perseroan, dengan posisi terakhir sebagai group head. Hingga kuartal I-2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 33,07 miliar, naik 69,85% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 19,47 miliar. Melonjaknya laba bersih sejalan dengan penjualan bersih dan pendapatan jasa yang tumbuh 8,13% menjadi Rp 508,91 miliar pada kuartal I-2020 dari Rp 470,66 miliar pada kuartal I-2019. Hingga saat ini, kontribusi penjualan perseroan masih dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul “Multipolar Technology Kian Ekspansif”
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: http://brt.st/6BD2

Investor.id - Multipolar Technology Kian Ekspansif

Webinar Aim to Advance with IBM Cloud Pak for Data

Webinar Aim to Advance with IBM Cloud Pak for Data

In general, companies have siloed data, meaning, that it is not centralized and is isolated from other departments. This complicates things when fast and real-time data analytics is needed. In addition, these data are often sensitive and confidential which requires specialized resources in managing them to ensure that it is managed accurately and securely to prevent misuse by unauthorized parties. However, such resources could also incur considerable processing costs.

In response to these challenges, on the 5th of May, Multipolar Technology and IBM held a webinar titled, “Aim to Advance with IBM Cloud Pak for Data”. It explores how IBM Cloud Pak for Data (ICPD) is presented as a data platform that modernizes the way overall company data is collected, organized, and analyzed, as well as application of Artificial Intelligence (AI).

ICPD makes it easier to locate and access data thus increasing productivity and effectivity

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

E center@multipolar.com
WhatsApp 081 1186 8383

Bisnis.com – Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

Bisnis.com, JAKARTA –  Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.
Kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.
Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology  mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.
“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” jelas dalam siaran pers yang diterima Bisnis.
Dia menjelaskan dengan teknologi Nutanix yang dikembangkan Multipolar mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis. Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.
“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.
Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.  Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.
Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit. Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Bisnis.com - Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

InfoKomputer – Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo tetapi fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.

Di sisi lain, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

PT Multipolar Technology Tbk bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto (Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology) mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.

“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (20/2).

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.

Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.

Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.

Dalam seminar kali ini juga menampilkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit.

Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Multipolar Technology memiliki kompetensi dan pengalaman dalam mengimplementasikan solusi HCI ini di berbagai sektor industri, yang tentunya akan memberikan nilai tambah dalam hal dukungan serta implementasi solusi ini bagi perusahaan yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan operasional bisnisnya.

InfoKomputer - Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Kontan.co.id – Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network, dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi.

Hal ini menyebabkan TI sulit berkembang, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business MLPT menyebut kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT sering kali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo. Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi.

“Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2)

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan tahun 2023, sebanyak 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

Kontan.co.id - Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

Blood Donation from Multipolar Technology, First Media and Link Net

MLPT collaborated again with First Media and Link Net in the Blood Donation event on January 22nd in Passion – Innovation Room, Link Net Karawac

The enthusiasm of the participants for this event is quite high. Hopefully this routine blood donation event can help meet the needs of blood for our fellow people who need it.

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

E center@multipolar.com
WhatsApp 081 1186 8383

Bisnis.com – Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center

Bisnis.com, JAKARTA -Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

PT Multipolar Technology Tbk menyebutkan untuk mengatasi hal itu bisa dilakukan dengan memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.

Isu ini diangkat melalui seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan di Jakarta, 24 September 2019.

“Pemanfaatan HCI Nutanix ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology dalam siaran persnya.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, katanya, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasiir aplikasi kritikal. Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Dalam kesempatan ini, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix.

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali.

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

Bisnis.com - Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center

Liputan6.com – Peran Data Center Terintegrasi untuk Pemulihan Aplikasi Kritikal

Liputan6.com, Jakarta – Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center dinilai sebagai pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Sayangnya, masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data centeyang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasiir aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Dalam seminar bertema ‘Start Your Automation Journey Now!’, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix.

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali dalam pernyataanya, Kamis (26/9/2019).

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana.

Juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

(Isk/Ysl)

Liputan6.com - Peran Data Center Terintegrasi untuk Pemulihan Aplikasi Kritikal

Infokomputer – Strategi Multipolar Pacu Otomatisasi Data Center dengan Teknologi HCI

Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

PT Multipolar Technology Tbk mengangkat isu ini melalui seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta, 24 September 2019.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Dalam kesempatan ini, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali.

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series.

Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Infokomputer - Strategi Multipolar Pacu Otomatisasi Data Center dengan Teknologi HCI

Pakai Hyperconverged Infrastructure, Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center

JAKARTA – Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.PT Multipolar Technology Tbk mengangkat isu ini melalui seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta, 24 September 2019.Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal. Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.Dalam kesempatan ini, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali.
Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology dalam sesi diskusi.Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Sindonews.com - Pakai Hyperconverged Infrastructure, Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center