Pengamat Cyber Security Sebut Modus Data Breach Terus Berevolusi, Begini Cara Menangkalnya

Kebocoran data (data breach) menjadi satu dari sekian banyak contoh kasus keamanan data yang merugikan banyak pihak, khususnya perusahaan atau lembaga.

Dari total 17.687.085.163 data yang tersebar luas di internet, sebanyak 5.187.211.328 di antaranya berasal dari database milik perusahaan atau lembaga di Indonesia yang diretas melalui serangan malware atau ransomware.

Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Cyber Security Teguh Aprianto saat menghadiri seminar “InfoKomputer Innovate: Cara Efektif Mencegah Data Breach” di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Sebagai informasi, seminar tersebut merupakan program hasil kerja sama antara Infokomputer dan Multipolar Technology.

Kegiatan ini juga turut menghadirkan VP Information Technology Blibli Rendra Perdana, SIEM Product Manager Multipolar Technology Ignasius Oky, dan Partner Technical Specialist IBM Security Chandra Chen.

“Bukan hanya itu, serangan siber juga kini bisa dilakukan melalui supply chain attack. Misal, mau menyasar bank. Hacker bisa saja menjadikan salah satu karyawan sebagai pion (“pelaksana”) serangan,” ungkap Teguh.

Selain memanfaatkan kelemahan karyawan, serangan siber juga bisa dilakukan lewat akses vendor atau pihak ketiga. Misalnya, melalui software. Pada beberapa kasus, anak magang juga kerap menjadi sasaran empuk para pelaku serangan siber.

“Anak magang kadang diberi akses ke platform perusahaan, ternyata coding-nya malah disimpan di repository publik. Nah, kode-kode ini jadi bisa dipelajari oleh para hacker,” tambahnya.

Senada dengan pemaparan Teguh, VP Information Technology Blibli Rendra Perdana juga menceritakan pengalaman yang pernah dialami Blibli. Menurutnya, data breach merupakan tahap terakhir dari serangan siber yang sudah menahun.

Data breach biasanya baru disadari setelah enam bulan. Umumnya, kasus ini berasal dari serangan-serangan kecil yang tidak disadari oleh perusahaan,” ungkap Rendra.

Untuk memitigasi data breach, salah satu cara yang dianggap ampuh oleh Rendra adalah mendata aset-aset yang dimiliki secara berkala. Bisa jadi, data dimiliki di cloud atau on premises ternyata data tidak terlindungi sepenuhnya.

“Kadang, yang disangka datanya tidak ada, ternyata data itu ada dan tidak terpantau keamanannya,” lanjutnya.

Cara lain yang juga dianggap Rendra tak kalah ampuh adalah menggunakan log management yang dibantu teknologi otomatisasi melalui aplikasi khusus, seperti SIEM dan SOAR.

Ia menjelaskan bahwa Blibli sudah mengimplementasikan SOAR. “Kalau ada attack masuk, dari dua vektor atau lebih, report-nya otomatis dikirim ke alerting system kami,” jelas Rendra. Walhasil, tim Blibli memiliki visibilitas terhadap “pintu-pintu” yang sudah digedor oleh penyerang atau attacker.

Menanggapi Rendra, Product Manager Multipolar Technology Ignasius Oky menjelaskan bahwa solusi SIEM IBM yang dinamai QRadar mampu menjegal serangan malware karena gerak-geriknya terpantau melalui dashboard.

Tidak hanya itu, fitur alerts juga akan memberitahukan jika terjadi ancaman dan bagian mana yang penanganannya harus diprioritaskan sehingga pencegahan dini dapat dilakukan secara otomatis.

Untuk menghadirkan solusi yang efektif dan tepat sasaran, IBM QRadar yang disediakan Multipolar Technology juga telah didukung dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang sanggup mendeteksi dan mencegah ancaman yang dikenal maupun tidak dikenal.

“Solusi ini juga mampu mendeteksi berbagai serangan pada endpoint secara otomatis, real-time, tanpa kerumitan, dan tanpa diketahui oleh attackers,” ujarnya.

Meski unggul dengan sejumlah kelebihan, Oky tetap mengingatkan akan pentingnya memberikan training dan edukasi kepada para pengguna sistem, khususnya karyawan non-IT.

“Meski ditunjang dengan software yang canggih, upaya ini akan sia-sia jika karyawan masih sering tertipu dengan email spam. Untuk itu, training dan edukasi juga perlu menjadi perhatian manajemen guna mencegah kebocoran data,” tutupnya.

Kunci Transformasi Bisnis Perusahaan Melalui Manajemen Risiko

Pada era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan. Begitu halnya makin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar ‘Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy’ yang diadakan oleh Multipolar Technology di  Jakarta (20/06/2023),  Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi, sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology, menambahkan.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Multipolar Technology Bagikan Kunci Sukses Transformasi Bisnis Perusahaan Melalui Manajemen Risiko

Warta Ekonomi, Jakarta –

Di era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6/2023), Jip Ivan menjelaskan masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja.

Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware.

“Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Multipolar Technology berikan resep sukses transformasi bisnis

JAKARTA (IndoTelko) Di era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto,.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6), Jip Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Department Head Hybrid Database Multipolar Technology Yemmy Sukandar.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Transformasi Bisnis Harus Dibarengi Manajemen Risiko dan Proteksi Data

Jakarta – Digitalisasi membawa peluang sekaligus tantangan. Teknologi menawarkan kemudahan dalam mengelola kompleksitas data. Tapi juga rentan terhadap serangan siber. Semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan, para penjahat siber pun tak ingin ketinggalan menggunakan teknologi canggih untuk menyusup ke sistem dan mencuri data.

Kondisi ini membuat strategi transformasi dan manajemen risiko bisnis melalui proteksi data komprehensif menjadi sebuah keharusan. Pasalnya, kemampuan mengelola data bisa menjadi kunci keberhasilan perusahaan di masa depan.

Menurut Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Jip Ivan Sutanto, perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber. Dampak kerugian yang dapat ditimbulkan sangat besar. Hal itu diungkapnya dalam seminar “Trasnform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.

Jip Ivan menambahkan, masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisiasi. Kondisi ini akan menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional ataupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” paparnya, dalam keterangan resmi, Rabu, 21 Juni 2023.

Ia menjelaskan, IBM InfoSphere Data Replication ialah solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Tapi replikasi bisa dilakukan secara terus menerus maupun berkala, sesuai kebutuhan.

Sedangkan aktivitas database dapat dimonitor lewat IBM Guardium, software database activity monitoring. Fungsinya adalah untuk memantau aktivitas aktivitas dan memproteksi data. Software ini bisa berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

Adapun untuk kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data, Multipolar Technology menyarankan IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy. Menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tidak hanya mampu menyimpan, tapi juga mengelola mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware. Solusi ini juga diklaim ekonomis. (*) Ari Astriawan

Inilah Kunci Sukses Transformasi Bisnis Perusahaan Melalui Manajemen Risiko Menurut Multipolar Technology

MAJALAH ICT – Jakarta. Di era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6), Jip Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Inilah Kunci Sukses Transformasi Bisnis Perusahaan Melalui Manajemen Risiko Menurut Multipolar Technology

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Di era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6), Jip Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Transformasi Bisnis Perlu Perhatikan Manajemen Risiko Keamanan Siber

Media Asuransi, JAKARTA – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6), Jip Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

Editor: Achmad Aris

Inilah Solusi Manajemen Data dan Risiko yang Mendukung Transformasi Bisnis Perusahaan

Perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber. Jika hal itu diabaikan, besar dampak kerugian yang bisa ditimbulkannya. Risiko keamanan siber semakin meningkat karena semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber. Mereka dapat menyusup dan mencuri data yang ada.  Karenanya, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

Masalahnya, pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terlebih, masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Padahal, perusahaan dituntut untuk mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga mereka dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

“Penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja.

“Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan,” imbuh Jip Ivan.

Kelebihan lain dari solusi tersebut, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” tutur Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

“Apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan,” pungkas Jip Ivan.

Kunci Sukses Transformasi Bisnis Melalui Manajemen Risiko Menurut Multipolar Technology

Jakarta, 21 Juni 2023  Di era digital seperti sekarang ini, semakin besar perusahaan, semakin beragam layanan yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang dimiliki, jelas semakin kompleks data yang harus dikelola. Kemampuan mengelola data itulah yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan ke depan.

Masalahnya, semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola data, semakin canggih pula teknologi yang dipakai oleh para penjahat siber untuk dapat menyusup dan mencuri data yang ada. Karena itu, dibutuhkan strategi transformasi sekaligus manajemen risiko bisnis melalui proteksi data secara komprehensif.

PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor, menyatakan perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber karena besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Dalam seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6), Jip Ivan menjelaskan bahwa masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisasi sehingga menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional maupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

IBM InfoSphere Data Replication merupakan solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Meski begitu, replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan. Datanya dapat ditransformasikan dengan menggunakan function built-in yang telah disediakan.

(Dari kiri ke kanan) Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology Lindra Heryadi, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto, dan Department Head Hybrid Database Multipolar Technology Yemmy Sukandar sedang menjelaskan tentang kunci sukses transformasi bisnis perusahaan melalui manajemen risiko kepada peserta seminar “Transform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Selasa (20/6).

Lalu, aktivitas database-nya dapat dimonitor menggunakan IBM Guardium. IBM Guardium adalah software Database Activity Monitoring yang berfungsi untuk melakukan monitoring aktivitas dan memproteksi data dengan fitur yang lengkap, user-friendly, dan powerful, baik yang berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

“IBM Guardium memiliki fitur data discovery yang bisa secara otomatis mencari personal data sehingga tidak ada personal data yang terlewatkan. IBM Guardium juga dapat memonitor semua aktivitas database secara real-time dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Dengan begitu, ancaman keamanan siber dapat dideteksi seawal mungkin,” kata Yemmy Sukandar, Department Head Hybrid Database Multipolar Technology.

Lantas, untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data berkinerja tinggi, IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy bisa menjadi pilihan. Sebab, menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tersebut bukan hanya mampu menyimpan, mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware, melainkan juga ekonomis.

Penggunaan drive flash memory dalam FlashSystem menjamin pemrosesan data menjadi lebih signifikan dibanding disk spindle. Kapasitas minimum dalam satu boks yang mencapai 170 TB dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data kapasitas besar sekaligus mengurangi penggunaan listrik maupun ruang di data center.

Fitur Safeguarded Copy dalam FlashSystem memungkinkan pengambilan snapshot yang tidak dapat diubah dan membantu pemulihan jika terjadi serangan malware. “Di dalam fitur ini terdapat tiga komponen utama, yaitu pemisahan tugas, salinan terproteksi, dan automasi,” ungkap Lindra.

Jadi, apabila ketiga solusi itu dimanfaatkan, itu berarti perusahaan telah memegang kunci sukses transformasi bisnis melalui manajemen data dan risiko saat ini dan ke depan. Pasalnya, InfoSphere Data Replication, Guardium, dan FlashSystem Safeguarded Copy yang ditawarkan oleh Multipolar Technology sanggup mengelola data berikut risikonya secara end-to-end sehingga pengguna dapat lebih berfokus pada pengembangan layanannya.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID  Foto: Multipolar Technology