Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology Tawarkan 9 Fitur Unggulan

MAJALAH ICT – Jakarta. Semakin besar perusahaan tentu akan semakin besar pula data yang dihasilkan setiap harinya. Data itu bisa berasal dari berbagai macam sumber dan tipe, baik yang berhubungan dengan operasional bisnis (business operational) maupun layanan pelanggan (customer service).

Karena itu, di tengah tuntutan layanan pelanggan yang kian personal dewasa ini, hanya perusahaan yang mampu memanfaatkan basis dan inovasi data kuat (data driven organization) yang berpeluang mencapai keunggulan kompetitif lebih besar ketimbang yang tidak sama sekali.

Menurut Herryyanto, Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), data dengan karakteristik 5V (volume, velocity, value, variety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).

“Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” katanya.

Untuk mempermudah prosesnya, Multipolar Technology, anak usaha PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor di Tanah Air, menawarkan solusi Big Data VisionAnalytics dengan beragam fitur unggulan. Apa saja itu?

9 Fitur Unggulan

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali, pada Kamis (9/11), menyebutkan setidaknya ada sembilan fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data VisionAnalytics.

Pertama, Customer Lifetime Value; yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan berdasarkan kontribusi dalam bentuk current dan future value. Kedua, Customer Profitability; berfungsi menghitung estimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.

Ketiga, Customer Segmentation; membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, Potential Customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang lebih tepat sasaran.

Kelima, Fraud Detection; dapat mendeteksi fraud berdasarkan machine learning dengan menganalisis profil dan perilaku pelanggan. Keenam, Customer 360; menangkap insights secara detail berupa gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi dari setiap pelanggan.

Ketujuh, Churn Prediction; mendeteksi pelanggan yang berisiko meninggalkan produk/layanan yang sedang digunakan. Kedelapan, Chatbot; fitur customer service yang dapat merespons pelanggan sesuai kategori produk/layanan. Kesembilan, Area Scoring Analytics; analisis potensi, performa, dan target pasar di satu daerah.

Jip Ivan menambahkan bahwa kesembilan fitur tersebut akan sangat berperan membantu perusahaan dalam mempersonalisasi layanan pelanggan berdasarkan big data dan AI. Dengan begitu, performa perusahaan dapat ditingkatkan secara signifikan karena kebutuhan pelanggan diakomodasi secara lebih detail dan personal.

“Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise dan on-cloud sehingga scalable, reliable, dan secure digunakan oleh perusahaan sesuai kebutuhan, regulasi, dan sumber daya yang ada,” jelasnya.

 

Garap Solusi Big Data, Multipolar Technology Tawarkan Fitur Unggulan Personalisasi Layanan Perusahaan

JawaPos.com – Data memegang peranan penting untuk sebuah perusahaan. Semakin besar perusahaan tentu akan semakin besar pula data yang dihasilkan setiap harinya. Data bisa berasal dari berbagai macam sumber dan tipe, baik yang berhubungan dengan operasional bisnis (business operational) maupun layanan pelanggan (customer service).

Di tengah tuntutan layanan pelanggan yang kian personal dewasa ini, hanya perusahaan yang mampu memanfaatkan basis dan inovasi data kuat (data driven organization) yang berpeluang mencapai keunggulan kompetitif lebih besar ketimbang yang tidak sama sekali.

Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), Herryyanto mengatakan data dengan karakteristik 5V (volume, velocity, value, variety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).

“Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” katanya.

Untuk mempermudah prosesnya, Multipolar Technology, anak usaha PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor di Tanah Air, menawarkan solusi Big Data VisionAnalytics dengan beragam fitur unggulan. Apa saja itu?

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali pada Kamis (9/11), menyebutkan sejumlah fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data VisionAnalytics.

Diantaranya, Customer Lifetime Value; yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan berdasarkan kontribusi dalam bentuk current dan future value. Kedua, Customer Profitability; berfungsi menghitung estimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.

Ketiga, Customer Segmentation; membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, Potential Customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang lebih tepat sasaran.

Kelima, Fraud Detection; dapat mendeteksi fraud berdasarkan machine learning dengan menganalisis profil dan perilaku pelanggan. Keenam, Customer 360; menangkap insights secara detail berupa gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi dari setiap pelanggan.

Solusi Big Data Vision Analytics Multipolar Technology Mampu Personalisasi Layanan Pelanggan Perusahaan

Semakin besar perusahaan tentu akan semakin besar pula data yang dihasilkan setiap harinya. Data itu bisa berasal dari berbagai macam sumber dan tipe, baik yang berhubungan dengan operasional bisnis (business operational) maupun layanan pelanggan (customer service).

Karena itu, di tengah tuntutan layanan pelanggan yang kian personal dewasa ini, hanya perusahaan yang mampu memanfaatkan basis dan inovasi data kuat (data driven organization) yang berpeluang mencapai keunggulan kompetitif lebih besar ketimbang yang tidak sama sekali.

Menurut Herryyanto, Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk., data dengan karakteristik 5V (volumevelocityvaluevariety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).

Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” katanya.

Untuk mempermudah prosesnya, Multipolar Technology, anak usaha PT Multipolar Tbk yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor di Tanah Air, menawarkan solusi Big Data Vision Analytics dengan beragam fitur unggulan. Apa saja itu?

Fitur Unggulan

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali pada Kamis (9/11/2023), menyatakan setidaknya ada sembilan fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data Vision Analytics.

Pertama, Customer Lifetime Value; yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan berdasarkan kontribusi dalam bentuk current dan future value. Kedua, Customer Profitability; berfungsi menghitung estimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.

Ketiga, Customer Segmentation; membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, Potential Customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang lebih tepat sasaran.

Kelima, Fraud Detection; dapat mendeteksi fraud berdasarkan machine learning dengan menganalisis profil dan perilaku pelanggan. Keenam, Customer 360; menangkap insights secara detail berupa gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi dari setiap pelanggan.

Ketujuh, Churn Prediction; mendeteksi pelanggan yang berisiko meninggalkan produk/layanan yang sedang digunakan. Kedelapan, Chatbot; fitur customer service yang dapat merespons pelanggan sesuai kategori produk/layanan. Kesembilan, Area Scoring Analytics; analisis potensi, performa, dan target pasar di satu daerah.

Jip Ivan menambahkan bahwa kesembilan fitur tersebut akan sangat berperan membantu perusahaan dalam mempersonalisasi layanan pelanggan berdasarkan big data dan AI. Dengan begitu, performa perusahaan dapat ditingkatkan secara signifikan karena kebutuhan pelanggan diakomodasi secara lebih detail dan personal.

“Solusi Big Data Vision Analytics Multipolar Technology dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise dan on-cloud sehingga scalablereliable, dan secure digunakan oleh perusahaan sesuai kebutuhan, regulasi, dan sumber daya yang ada,” jelasnya.

 

Fitur Big Data VisionAnalytics Ini Bikin Personalisasi Layanan Pelanggan Lebih Optimal

Bali – Pengelolaan dan analisa data menjadi bagian tidak terpisahkan dari suatu perusahaan, baik dari sisi operasional bisnis maupun layanan pelanggan. Apalagi sekarang ini layanan pelanggan dituntut semakin personal.

Semakin besar perusahaan, tentu semakin banyak pula data yang dihasilkan dan harus diolah atau dianalisa. Maka itu, perusahaaan harus bisa mengoptimalkan basis dan inovasi data kuat sebagai keunggulan kompetitif untuk memaksimalkan peluang.

Herryyanto, Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), menjelaskan, data dengan karakteristik 5V (volume, velocity, value, variety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).

“Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 10 November 2023.

Guna mempermudah perusahaan mengelola dan menganalisa data, Multipolar Technology, menawarkan solusi Big Data VisionAnalytics dengan beragam fitur unggulan.

Hal itu dipaparkan Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali, Kamis 9 November 2023 kemarin. Ia menyebutkan setidaknya ada sembilan fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data VisionAnalytics.

Pertama, customer lifetime value, yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan. Kedua, customer profitability yang bisa mengestimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.

Ketiga,customer segmentation, membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, potential customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang tepat sasaran.

Kelima,fraud detection. Keenam, customer 360, menangkap insights detail gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi tiap pelanggan.

Ketujuh, churn prediction; mendeteksi pelanggan yang berisiko meninggalkan produk/layanan yang sedang digunakan. Kedelapan, chatbot. Kesembilan, area scoring analytics; analisis potensi, performa, dan target pasar di satu daerah.

Fitur-fitur itu akan sangat membantu perusahaan dalam mempersonalisasi layanan pelanggan berdasarkan big data dan AI.

“Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise dan on-cloud sehingga scalable, reliable, dan secure digunakan oleh perusahaan sesuai kebutuhan, regulasi, dan sumber daya yang ada,” tegas Jip.

Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology Tawarkan 9 Fitur Unggulan Personalisasi Layanan Pelanggan Perusahaan

Warta Ekonomi, Pulau Bali – Semakin besar perusahaan tentu akan semakin besar pula data yang dihasilkan setiap harinya. Data itu bisa berasal dari berbagai macam sumber dan tipe, baik yang berhubungan dengan operasional bisnis (business operational) maupun layanan pelanggan (customer service).

Karena itu, di tengah tuntutan layanan pelanggan yang kian personal dewasa ini, hanya perusahaan yang mampu memanfaatkan basis dan inovasi data kuat (data driven organization) yang berpeluang mencapai keunggulan kompetitif lebih besar ketimbang yang tidak sama sekali.

Menurut Herryyanto, Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), data dengan karakteristik 5V (volume, velocity, value, variety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).

“Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” katanya.

Untuk mempermudah prosesnya, Multipolar Technology, anak usaha PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor di Tanah Air, menawarkan solusi Big Data VisionAnalytics dengan beragam fitur unggulan. Apa saja itu?

9 Fitur Unggulan

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali pada Kamis (9/11), menyebutkan setidaknya ada sembilan fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data VisionAnalytics.

Pertama, Customer Lifetime Value; yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan berdasarkan kontribusi dalam bentuk current dan future value. Kedua, Customer Profitability; berfungsi menghitung estimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.

Ketiga, Customer Segmentation; membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, Potential Customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang lebih tepat sasaran.

Kelima, Fraud Detection; dapat mendeteksi fraud berdasarkan machine learning dengan menganalisis profil dan perilaku pelanggan. Keenam, Customer 360; menangkap insights secara detail berupa gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi dari setiap pelanggan.

Ketujuh, Churn Prediction; mendeteksi pelanggan yang berisiko meninggalkan produk/layanan yang sedang digunakan. Kedelapan, Chatbot; fitur customer service yang dapat merespons pelanggan sesuai kategori produk/layanan. Kesembilan, Area Scoring Analytics; analisis potensi, performa, dan target pasar di satu daerah.

Jip Ivan menambahkan bahwa kesembilan fitur tersebut akan sangat berperan membantu perusahaan dalam mempersonalisasi layanan pelanggan berdasarkan big data dan AI. Dengan begitu, performa perusahaan dapat ditingkatkan secara signifikan karena kebutuhan pelanggan diakomodasi secara lebih detail dan personal.

“Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise dan on-cloud sehingga scalablereliable, dan secure digunakan oleh perusahaan sesuai kebutuhan, regulasi, dan sumber daya yang ada,” jelasnya.

 

Tingkatkan Keamanan Data Pribadi, Ini Saran MLPT Untuk Lembaga Pemerintah

Jakarta – Tuntutan melakukan digitalisasi dan otomatisasi tidak hanya berlaku bagi perusahaan swasta. Era sekarang juga menuntut lembaga pemerintah mengimplementasikan digitalisasi. Layanan konvensional tidak lagi cukup untuk memberikan pelayanan publik.

Penelitian firma riset Gartner mengungkap, pada 2026, sekitar 60 persen lembaga pemerintah di seluruh dunia akan mengutamakan otomatisasi proses bisnis. Persentasenye melonjak signifikan dari 35 persen pada 2022. Inisiatif hyper-automation diyakini akan menghadirkan layanan publik yang terintegrasi dan lancar.

Riset sama menunjukkan, tahun depan, 60 persen investasi AI dan data analytics lembaga-lembaga pemerintahan akan memberikan dampak langsung pada berbagai keputusan secara real-time. Lembaga-lembaga pemerintahan bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat, serta mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Menurut Gartner, pada 2025, 75 persen chief information officer (CIO) lembaga-lembaga pemerintahan mulai bertanggung jawab atas keamanan di luar teknologi informasi, termasuk lingkungan teknologi operasional yang kritis.

Keamanan siber menjadi konsekuensi logis atas digitalisasi dan otomatisasi layanan publik. Di mana pun infrastrukturnya, baik on-premise, on-cloud, maupun hybrid, membutuhkan solusi keamanan siber yang mumpuni.

“Karena digitalisasi layanan publik melibatkan data pribadi yang begitu besar, maka tingkat keamanan sibernya harus menjadi hal yang utama dipikirkan. Tidak sedikit perusahaan swasta yang tersandung kasus pencurian data pelanggan. Di sektor publik juga tak kalah rentan, apalagi data pribadi yang dikumpulkan jauh lebih banyak,” papar Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dalam keterangan resmi, Rabu, 18 Oktober 2023.

Dalam talkshow “Digital Transformation Forum for Public Sector: How Digital Transformation is Driving Effective and Efficient Governance Principles” yang digelar Multipolar Technology di Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023 kemarin, Yugi mengatakan, beruntung sekarang Indonesia mempunyai Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi.

Guna menjaga keamanan data pribadi, MLPT mendorong lembaga pemerintah menggunakan solusi teknologi, seperti IBM Guardium. Solusi database activity monitoring ini berfungsi mempermudah pengelolaan dan proteksi data dalam upaya digitalisasi layanan publik dengan fitur yang lengkap, user friendly, dan powerful.

“Guardium mampu memonitor atau mengawasi segala aktivitas yang berhubungan dengan layanan publik. Jika diketahui ada aktivitas yang mencurigakan, solusi tersebut langsung menonaktifkannya secara otomatis,” tambah Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Solusi Guardium dapat memonitor tidak hanya dari satu sistem perangkat, melainkan dari puluhan tipe Relational Database Management System (RDMS) ataupun non-RDMS, baik yang berjalan di infrastruktur on-premise maupun on-cloud, serta menyajikannya dalam satu-kesatuan report dan dashboard secara bersamaan dan real-time.

IBM Guardium juga dilengkapi fitur data discovery yang mempermudah pelacakan letak data rahasia yang tersimpan. Fitur ini akan mempercepat proses layanan publik.

Digitalisasi & Otomatisasi Layanan Publik Perlu Solusi Keamanan Siber yang Mumpuni

Media Asuransi, JAKARTA – Digitalisasi dan otomatisasi layanan publik, baik yang berjalan di infrastruktur on-premiseon-cloud, maupun hybrid, dinilai membutuhkan solusi keamanan siber yang mumpuni.

“Karena digitalisasi layanan publik melibatkan data pribadi yang begitu besar, maka tingkat keamanan sibernya harus menjadi hal yang utama dipikirkan. Tidak sedikit perusahaan swasta yang tersandung kasus pencurian data pelanggan. Di sektor publik juga tak kalah rentan, apalagi data pribadi yang dikumpulkan jauh lebih banyak,” ungkap Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector PT Multipolar Technology Tbk. dalam talkshow “Digital Transformation Forum for Public Sector: How Digital Transformation is Driving Effective and Efficient Governance Principles” yang digelar Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa 17 Oktober 2023.

Yugi melanjutkan beruntung sekarang Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi yang mengatur setiap kegiatan yang bersifat pengendalian data pribadi wajib menjaga keamanannya.

Dia menambahkan menjaga keamanan data pribadi itu bisa dilakukan menggunakan solusi teknologi yang kompeten.

Sebagaimana diketahui, di era yang serba-canggih sekarang ini, kecepatan, efektivitas, dan efisiensi layanan bukan sekadar tuntutan bagi perusahaan-perusahaan swasta, melainkan juga sebagai kebutuhan lembaga-lembaga pemerintahan. Digitalisasi dan otomatisasi yang diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membuat layanan konvensional tak lagi relevan.

Itu sebabnya, pada 2026, berdasarkan penelitian firma riset Gartner, sekitar 60% lembaga pemerintahan di seluruh dunia akan memprioritaskan otomatisasi proses bisnis, naik dari 35% pada 2022. Inisiatif hyper-automation semacam itu diyakini mampu menyuguhkan layanan publik secara terintegrasi dan lancar tanpa hambatan.

Tahun depan, sebanyak 60% investasi AI dan data analytics lembaga-lembaga pemerintahan diperkirakan akan berdampak langsung pada berbagai keputusan secara real-time. Dengan begitu, lembaga-lembaga pemerintahan dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat serta membantu terwujudnya prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik.

Bahkan, pada 2025, masih menurut Gartner, 75% chief information officer (CIO) lembaga-lembaga pemerintahan mulai bertanggung jawab atas keamanan di luar teknologi informasi, termasuk lingkungan teknologi operasional yang kritis.

Multipolar Technology dorong layanan publik adopsi teknologi AI

JAKARTA (IndoTelko) – Di era yang serba-canggih sekarang ini, kecepatan, efektivitas, dan efisiensi layanan bukan sekadar tuntutan bagi perusahaan-perusahaan swasta, melainkan juga sebagai kebutuhan lembaga-lembaga pemerintahan. Digitalisasi dan otomatisasi yang diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membuat layanan konvensional tak lagi relevan.

Itu sebabnya, pada 2026, berdasarkan penelitian firma riset Gartner, sekitar 60% lembaga pemerintahan di seluruh dunia akan memprioritaskan otomatisasi proses bisnis, naik dari 35% pada 2022. Inisiatif hyper-automation semacam itu diyakini mampu menyuguhkan layanan publik secara terintegrasi dan lancar tanpa hambatan.

Tahun depan, sebanyak 60% investasi AI dan data analytics lembaga-lembaga pemerintahan diperkirakan akan berdampak langsung pada berbagai keputusan secara real-time. Dengan begitu, lembaga-lembaga pemerintahan dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat serta membantu terwujudnya prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik.

Pada 2025, masih menurut Gartner, 75% chief information officer (CIO) lembaga-lembaga pemerintahan mulai bertanggung jawab atas keamanan di luar teknologi informasi, termasuk lingkungan teknologi operasional yang kritis. Harus dipahami bahwa digitalisasi dan otomatisasi layanan publik, baik yang berjalan di infrastruktur on-premise, on-cloud, maupun hybrid, membutuhkan solusi keamanan siber yang mumpuni.

Dikatakan Director Account Management Telco and Public Sector PT Multipolar Technology Tbk., Yugi Edison, karena digitalisasi layanan publik melibatkan data pribadi yang begitu besar, maka tingkat keamanan sibernya harus menjadi hal yang utama dipikirkan. “Tidak sedikit perusahaan swasta yang tersandung kasus pencurian data pelanggan. Di sektor publik juga tak kalah rentan, apalagi data pribadi yang dikumpulkan jauh lebih banyak,” ujarnya dalam talkshow “Digital Transformation Forum for Public Sector: How Digital Transformation is Driving Effective and Efficient Governance Principles” yang digelar Multipolar Technology kemarin (17/10).

Ditambahkan Yugi, saat ini Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi yang mengatur setiap kegiatan yang bersifat pengendalian data pribadi wajib menjaga keamanannya.

Menjaga keamanan data pribadi itu bisa dilakukan menggunakan solusi teknologi yang kompeten, salah satunya IBM Guardium. Guardium merupakan solusi database activity monitoring yang berfungsi untuk mempermudah pengelolaan dan proteksi data dalam upaya digitalisasi layanan publik dengan fitur-fitur yang lengkap, user friendly, dan powerful.

Seperti diketahui, ancaman keamanan siber banyak macamnya, mulai dari pencurian akun, pencurian data, hingga perusakan data.

Sementara, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, Jip Ivan Sutanto mengatakan, “Sebagai solusi database activity monitoring, Guardium mampu memonitor atau mengawasi segala aktivitas yang berhubungan dengan layanan publik. Jika diketahui ada aktivitas yang mencurigakan, solusi tersebut langsung menonaktifkannya secara otomatis.”

Yang menarik, solusi Guardium dapat memonitor bukan hanya dari satu sistem perangkat, melainkan dari puluhan tipe Relational Database Management System (RDMS) ataupun non-RDMS, baik yang berjalan di infrastruktur on-premise maupun on-cloud, serta menyajikannya dalam satu-kesatuan report dan dashboard secara bersamaan dan real-time.

Solusi tersebut dilengkapi dengan fitur data discovery sehingga mempermudah pelacakan letak data rahasia yang tersimpan. Pelacakan data personal yang mudah itu tentu mempercepat proses layanan publik, bahkan bisa tersedia saat itu juga, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu berhari-hari atau justru tidak ketemu sama sekali.

Karena menawarkan solusi yang dapat membantu mempercepat proses layanan publik, sebaiknya lembaga-lembaga pemerintahan mulai melirik untuk menggunakan solusi Guardium.

Jip Ivan menegaskan, daripada kehilangan data terlebih dahulu baru menggunakannya, lebih baik dari sekarang. “Sebagai perusahaan sistem integrator yang berpengalaman, Multipolar Technology siap membantu untuk itu,” tegasnya.

Multipolar Technology Dorong Layanan Publik Gunakan Solusi Ini Agar Perlindungan Data Lebih Efektif dan Efisien

Iconomics – Di era yang serba-canggih sekarang ini, kecepatan, efektivitas, dan efisiensi layanan bukan sekadar tuntutan bagi perusahaan-perusahaan swasta, melainkan juga sebagai kebutuhan lembaga-lembaga pemerintahan. Digitalisasi dan otomatisasi yang diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membuat layanan konvensional tak lagi relevan.

Itu sebabnya, pada 2026, berdasarkan penelitian firma riset Gartner, sekitar 60% lembaga pemerintahan di seluruh dunia akan memprioritaskan otomatisasi proses bisnis, naik dari 35% pada 2022. Inisiatif hyper-automation semacam itu diyakini mampu menyuguhkan layanan publik secara terintegrasi dan lancar tanpa hambatan.

Tahun depan, sebanyak 60% investasi AI dan data analytics lembaga-lembaga pemerintahan diperkirakan akan berdampak langsung pada berbagai keputusan secara real-time. Dengan begitu, lembaga-lembaga pemerintahan dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat serta membantu terwujudnya prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik.

Bahkan, pada 2025, masih menurut Gartner, 75% chief information officer (CIO) lembaga-lembaga pemerintahan mulai bertanggung jawab atas keamanan di luar teknologi informasi, termasuk lingkungan teknologi operasional yang kritis. Harus dipahami bahwa digitalisasi dan otomatisasi layanan publik, baik yang berjalan di infrastruktur on-premiseon-cloud, maupun hybrid, membutuhkan solusi keamanan siber yang mumpuni.

“Karena digitalisasi layanan publik melibatkan data pribadi yang begitu besar, maka tingkat keamanan sibernya harus menjadi hal yang utama dipikirkan. Tidak sedikit perusahaan swasta yang tersandung kasus pencurian data pelanggan. Di sektor publik juga tak kalah rentan, apalagi data pribadi yang dikumpulkan jauh lebih banyak,” ungkap Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector PT Multipolar Technology Tbk melalui keterangan tertulis, Rabu (18/10).

Beruntung, lanjut Yugi dalam talkshow “Digital Transformation Forum for Public Sector: How Digital Transformation is Driving Effective and Efficient Governance Principles” yang digelar Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (17/10), sekarang Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi yang mengatur setiap kegiatan yang bersifat pengendalian data pribadi wajib menjaga keamanannya.

Menjaga keamanan data pribadi itu bisa dilakukan menggunakan solusi teknologi yang kompeten, salah satunya IBM Guardium. Guardium merupakan solusi database activity monitoring yang berfungsi untuk mempermudah pengelolaan dan proteksi data dalam upaya digitalisasi layanan publik dengan fitur-fitur yang lengkap, user friendly, dan powerful.

Seperti diketahui, ancaman keamanan siber banyak macamnya, mulai dari pencurian akun, pencurian data, hingga perusakan data. “Sebagai solusi database activity monitoring, Guardium mampu memonitor atau mengawasi segala aktivitas yang berhubungan dengan layanan publik. Jika diketahui ada aktivitas yang mencurigakan, solusi tersebut langsung menonaktifkannya secara otomatis,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Yang menarik, solusi Guardium dapat memonitor bukan hanya dari satu sistem perangkat, melainkan dari puluhan tipe Relational Database Management System (RDMS) ataupun non-RDMS, baik yang berjalan di infrastruktur on-premise maupun on-cloud, serta menyajikannya dalam satu-kesatuan report dan dashboard secara bersamaan dan real-time.

Selain itu, solusi tersebut dilengkapi dengan fitur data discovery sehingga mempermudah pelacakan letak data rahasia yang tersimpan. Pelacakan data personal yang mudah itu tentu mempercepat proses layanan publik, bahkan bisa tersedia saat itu juga, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu berhari-hari atau justru tidak ketemu sama sekali.

Karena menawarkan solusi yang dapat membantu mempercepat proses layanan publik, sebaiknya lembaga-lembaga pemerintahan mulai melirik untuk menggunakan solusi Guardium. “Daripada kehilangan data terlebih dahulu baru menggunakannya, lebih baik dari sekarang,” kata Jip Ivan. “Sebagai perusahaan sistem integrator yang berpengalaman, Multipolar Technology siap membantu untuk itu.”

Multipolar Technology Hadirkan Solusi Perlindungan Data Efektif dan Efisien Bagi Lembaga Layanan Publik

Berdasarkan penelitian firma riset Gartner Gartner, pada tahun 2025 sebanyak 75% chief information officer (CIO) lembaga-lembaga pemerintahan mulai bertanggung jawab atas keamanan di luar teknologi informasi, termasuk lingkungan teknologi operasional yang kritis. Menjaga keamanan data dapat  dmenggunakan solusi teknologi IBM Guardium.

Di era transformasi digital sekarang ini, kecepatan, efektivitas, dan efisiensi layanan bukan sekadar tuntutan bagi perusahaan-perusahaan swasta, melainkan juga sebagai kebutuhan lembaga-lembaga pemerintahan. Digitalisasi dan otomatisasi yang diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membuat layanan konvensional tak lagi relevan.

Itu sebabnya, pada 2026, berdasarkan penelitian firma riset Gartner, sekitar 60% lembaga pemerintahan di seluruh dunia akan memprioritaskan otomatisasi proses bisnis, naik dari 35% pada 2022. Inisiatif hyper-automation semacam itu diyakini mampu menyuguhkan layanan publik secara terintegrasi dan lancar tanpa hambatan.

Tahun 2024, sebanyak 60% investasi AI dan data analytics lembaga-lembaga pemerintahan diperkirakan akan berdampak langsung pada berbagai keputusan secara real-time. Dengan begitu, lembaga-lembaga pemerintahan dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat serta membantu terwujudnya prinsip tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik.

Selanjutnya harus disadari bahwa digitalisasi dan otomatisasi layanan publik, baik yang berjalan di infrastruktur on-premiseon-cloud, maupun hybrid, membutuhkan solusi keamanan siber yang mumpuni.

“Karena digitalisasi layanan publik melibatkan data pribadi yang begitu besar, maka tingkat keamanan sibernya harus menjadi hal yang utama dipikirkan. Tidak sedikit perusahaan swasta yang tersandung kasus pencurian data pelanggan. Di sektor publik juga tak kalah rentan, apalagi data pribadi yang dikumpulkan jauh lebih banyak,” ungkap Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector PT Multipolar Technology Tbk.

“Beruntung, sekarang Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi yang mengatur setiap kegiatan yang bersifat pengendalian data pribadi wajib menjaga keamanannya,”’ katanya dalam talkshow “Digital Transformation Forum for Public Sector: How Digital Transformation is Driving Effective and Efficient Governance Principles” yang digelar Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (17/10/2023).

IBM Guardium

Menjaga keamanan data pribadi itu bisa dilakukan menggunakan solusi teknologi yang kompeten, salah satunya IBM Guardium. Guardium merupakan solusi database activity monitoring yang berfungsi untuk mempermudah pengelolaan dan proteksi data dalam upaya digitalisasi layanan publik dengan fitur-fitur yang lengkap, user friendly, dan powerful.

Seperti diketahui, ancaman keamanan siber banyak macamnya, mulai dari pencurian akun, pencurian data, hingga perusakan data. “Sebagai solusi database activity monitoring, Guardium mampu memonitor atau mengawasi segala aktivitas yang berhubungan dengan layanan publik. Jika diketahui ada aktivitas yang mencurigakan, solusi tersebut langsung menonaktifkannya secara otomatis,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology.

Kelebihan beriutnya, solusi Guardium dapat memonitor bukan hanya dari satu sistem perangkat, melainkan dari puluhan tipe Relational Database Management System (RDMS) ataupun non-RDMS, baik yang berjalan di infrastruktur on-premise maupun on-cloud, serta menyajikannya dalam satu-kesatuan report dan dashboard secara bersamaan dan real-time.

Selain itu, solusi tersebut dilengkapi dengan fitur data discovery sehingga mempermudah pelacakan letak data rahasia yang tersimpan. Pelacakan data personal yang mudah itu tentu mempercepat proses layanan publik, bahkan bisa tersedia saat itu juga, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu berhari-hari atau justru tidak ketemu sama sekali.

Karena menawarkan solusi yang dapat membantu mempercepat proses layanan publik, lembaga-lembaga pemerintahan disarankan menggunakan solusi Guardium. “Daripada kehilangan data terlebih dahulu baru menggunakannya, lebih baik dari sekarang,” kata Jip Ivan.