Multipolar Technology Kenalkan Turbonomics, Solusi untuk Maksimal Kinerja Aplikasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital perusahaan dituntut  beroperasi serba cepat dan serba praktis dengan memanfaatkan berbagai aplikasi bisnis yang mampu mendorong kinerja dan layanan.

Di sisi lain, pemanfaatan aplikasi juga harus ditunjang pengelolaan yang baik agar memberi manfaat dan kinerja optimal dalam mendukung operasional bisnis.

“Tim teknologi informasi (TI) perusahaan harus mampu memastikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan mendapatkan resources yang dibutuhkan serta harus mampu mengidentifikasi kapan dan berapa banyak resources yang harus digunakan, serta melakukan perencanaan yang akurat dalam melakukan perubahan kapasitas,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology di The Langham Hotel, Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Dia menjelaskan, tim TI perusahaan juga harus mampu melakukan simulasi perubahan kapasitas yang aman sebelum menerapkan perubahan.

“Yang tidak kalah penting, sanggup menanggapi dengan cepat isu kinerja yang timbul dengan mengidentifikasi sumber masalah dan menanganinya dengan tepat,” katanya.

Menurutnya, tugas-tugas seperti itu sulit dilakukan tanpa dukungan solusi yang tepat.

Pihaknya merekomendasikan solusi IBM Turbonomic untuk membantu pengelolaan resources yang dibutuhkan agar aplikasi dapat mempertahankan kinerjanya secara optimal.

“Turbonomic dapat memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi secara otomatis, baik aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” katanya.

Solusi ini dinilai sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPU, virtual memory, pods, containers, hingga database, yang bisa dikolaborasikan dengan platform Application Performance Management lain seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.

Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak keuangan perusahaan tiga tahun berikutnya berupa pengurangan belanja infrastruktur sebesar 75 persen, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33 % , dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80 persen.