Bisnis.com: GTN Data Center Raih Sertifikasi Internasional

Bisnis.com, JAKARTA – PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan joint venture dengan Mitsui & Co., Ltd, meraih “Certificate of Conformance Constructed Facilities ANSI/TIA-942-B:2017 Rated 3” di Indonesia dari Enterprise Product Integration Pte Ltd (EPI) yang bermarkas di Singapura.

Sertifikasi ANSI/TIA-942-B:2017 ini memperbaharui sertifikasi ANSI/TIA-942:2014 yang telah dimiliki sebelumnya untuk desain. Keberhasilan ini menandai bahwa elemen penting dari sisi infrastruktur di GTN Data Center telah memenuhi standar data center kelas dunia untuk arsitektur, mekanik, listrik, dan telekomunikasi.

“Kami berhasil peroleh sertifikasi berskala internasional ini pada waktu yang tepat seiring meningkatnya permintaan dari pelanggan atas layanan data center yang telah tersertifikasi dari sisi fasilitas. Dan kami sangat bangga dengan pencapaian ini, apalagi ini untuk kategori data center besar,” kata Wahyudi Chandra, CEO Graha Teknologi Nusantara, dikutip dari siaran persnya.

Edward van Leent, Chairman & CEO, EPI Group of Companies mengatakan dengan Sertifikasi Fasilitas TIA-942, GTN Data Center menunjukkan komitmen totalnya terhadap para pelanggannya dengan memastikan bahwa GTN Data Center diberi penilaian dan disertifikasi berdasarkan standar fasilitas pusat data global terkemuka.

“Ketika pelanggan menempatkan infrastruktur mission critical mereka dengan GTN, mereka menjadi yakin bahwa infrastruktur mereka terlindungi oleh langkah-langkah keamanan yang kuat serta infrastruktur yang terpelihara berdasarkan TIA-942,” kata Edward.

GTN memilih sertifikasi standar TIA-942 yang terakreditasi karena tidak hanya menyasar sistem kelistrikan dan mekanis tetapi juga telekomunikasi, keselamatan dari kebakaran dan faktor-faktor penting lainnya untuk infrastruktur mission critical dengan ketersediaan tinggi.

Republika.co.id: Perusahaan Data Center Lokal Raih Pengakuan Global

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) meraih pengakuan internasional. Perusahaan data center itu baru saja lolos sertifikasi ‘Certificate of Conformance Constructed Facilities ANSI/TIA-942-B:2017 Rated 3’ dari Enterprise Product Integration Pte Ltd (EPI) yang bermarkas di Singapura.

ANSI/TIA-942-B:2017 memperbaharui sertifikasi ANSI/TIA-942:2014 yang telah dimiliki sebelumnya untuk desain. Keberhasilan ini menandai elemen penting dari sisi infrastruktur di perusahaan penyedia layanan data center lokal ini telah memenuhi standar data center kelas dunia untuk arsitektur, mekanik, listrik, dan telekomunikasi.

“Kami berhasil memperoleh sertifikasi berskala internasional ini pada waktu yang tepat,” kata CEO GTN Wahyudi Chandra dalam keterangan resmi, kemarin.

Hal ini seiring meningkatnya permintaan pelanggan atas layanan data center yang telah tersertifikasi dari sisi fasilitas. Wahyudi menyebut prestasi ini membuktikan infrastruktur yang disediakan GTN merupakan salah satu yang terbaik dalam upaya bertransformasi digital Indonesia.

“Pelanggan kami tidak perlu kkawatir akan jaminan keamanan dari layanan GTN data center karena kami menerapkan standar kualitas yang ketat,” ucap Wahyudi.

Chairman & CEO EPI Group of Companies Edward van Leent menilai sertifikasi fasilitas TIA-942, GTN Data Center menunjukkan komitmen terhadap para pelanggannya. Sertifikat itu memastikan GTN Data Center diberi penilaian berdasarkan standar fasilitas pusat data global terkemuka.

“Ketika pelanggan menempatkan infrastruktur mission critical mereka dengan GTN, mereka yakin infrastruktur mereka terlindungi oleh langkah-langkah keamanan yang kuat serta infrastruktur yang terpelihara berdasarkan TIA-942,” kata Edward.

Penyerahan sertifikat antara perwakilan EPI di Singapura dengan perwakilan GTN di Jakarta dilakukan secara daring dengan pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 dan berlakunya masa transisi PSBB di Jakarta dan sekitarnya. Seremoni disaksikan oleh mitra bisnis yang hadir melalui aplikasi online meeting.Republika.co.id: Perusahaan Data Center Lokal Raih Pengakuan Global

Investor.id – Multipolar Technology Kian Ekspansif

JAKARTA, investor.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), bersiap lebih ekspansif menjaring pelanggan data center rated 3 di Cikarang, Jawa Barat. Perseroan mengincar pelanggan kelas dunia seperti Amazon Web Services (AWS), Google, dan Alibaba Group. Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengatakan, perseroan telah meraih sertifikasi rated 3 data center yang diakui secara internasional sejak 2016. Seperti diketahui, data center ini merupakan proyek strategis perseroan bersama perusahaan asal Jepang, Mitsui & Co Ltd dan Mitsui Knowledge Industry Co Ltd. “Tahun ini, kami fokus melakukan peningkatan dan pemasaran. Kami punya fasilitas zona A dan zona B yang sudah siap. Lalu, pada lantai dua juga masih terdapat ruang yang besar untuk disewakan,” jelas dia usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (2/6). Data center ini berdiri pada area seluas 15.050 meter persegi, yang saat ini baru terutilisasi sekitar 8.015 meter persegi. Data center menggunakan kualifikasi keamanan dari Secom Co Ltd, yang merupakan standar sistem keamanan Jepang. Menurut Wahyudi, saat ini pelanggan data center perseroan berasal dari berbagai industri, termasuk sektor keuangan, ritel, dan hiburan gaming. Di era digital, kebutuhan perusahaan untuk menyimpan data pada data center masih cukup besar. Ke depan, perseroan berupaya mencari basis pelanggan baru. Pihaknya melihat ada peluang untuk menggaet pelanggan dari sektor penyedia layanan komputasi awan (cloud) global seperti AWS, Google, dan Alibaba Group. Sebab, para pemain asing tersebut memiliki kantor cabang di Indonesia yang diwajibkan pemerintah menempatkan datanya pada fasilitas data center dalam negeri. “Kami harus mengakui mereka punya strategi masing-masing, serta persyaratan data center yang tinggi dan berat untuk diaplikasi para pelaku data center dalam negeri. Tapi, kami juga melihat hal ini sebagai potensi,” jelas dia. Sementara itu, perseroan juga semakin fokus mengembangkan solusi-solusi berbasis digital untuk memudahkan dan mempercepat inovasi dan kolaborasi dengan pelaku ekosistem digital, termasuk teknologi keuangan (fintech). Salah satu solusi yang dikembangkan perseroan adalah platform VisionDG. Direktur Multipolar Technology Suyanto Halim menjelaskan, solusi digital yang ditawarkan perseroan memanfaatkan implementasi aplikasi antarmuka atau API management yang memiliki fitur lengkap dan aman untuk online customer onboarding, transaksi finansial, pembayaran, pembelian, sistem loyalty, QRIS, dan merchant system. “Solusi ini memudahkan pengguna dalam percepatan pengembangan inovasi digital yang baru. Di sisi lain, investasi teknologi juga dituntut untuk semakin efisien,” jelas dia. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Sebesar Rp 15 miliar dialokasikan untuk bisnis perseroan sebagai induk usaha, sementara Rp 85 miliar untuk mendukung pengembangan anak usaha, termasuk PT Visionet Data Internasional. Dividen RUPST perseroan menyepakati pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp 249,38 miliar atau setara Rp 133 per saham. Sebagai informasi, perseroan berhasil membukukan laba bruto Rp 352,9 miliar dan laba tahun berjalan Rp 125,18 miliar pada 2019 atau naik 48,28% dari tahun sebelumnya. Selain pembagian dividen, pemegang saham juga sepakat melakukan perubahan komposisi direksi. Hal ini menyusul telah selesainya masa jabatan Halim D. Mangunjudo dan Soegondo sebagai direktur. Sebagai penggantinya, pemegang saham menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison. Ketiga direktur baru tersebut telah berkarier selama lebih dari 20 tahun di perseroan, dengan posisi terakhir sebagai group head. Hingga kuartal I-2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 33,07 miliar, naik 69,85% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 19,47 miliar. Melonjaknya laba bersih sejalan dengan penjualan bersih dan pendapatan jasa yang tumbuh 8,13% menjadi Rp 508,91 miliar pada kuartal I-2020 dari Rp 470,66 miliar pada kuartal I-2019. Hingga saat ini, kontribusi penjualan perseroan masih dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul “Multipolar Technology Kian Ekspansif”
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: http://brt.st/6BD2

Investor.id - Multipolar Technology Kian Ekspansif

technobusiness.id – Inilah Susunan Direksi Multipolar Technology yang Baru

Berikut ini susunan direksi Multipolar Technology yang baru untuk masa jabatan 2020-2025. Tiga group head masuk dalam jajaran direksi.

Jakarta, TechnoBusiness Star ? Susunan direksi PT Multipolar Technology Tbk. (IDX: MLPT), perusahaan system integrator terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1975, berubah.

Perubahan susunan direksi Multipolar Technology yang baru itu diumumkan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Lippo Karawaci, Selasa (2/6).

Dalam susunan direksi Multipolar Technology yang baru tersebut diketahui Wahyudi Chandra masih tetap memimpin sebagai presiden direktur.

Jip Ivan Sutanto, Hanny Untar, dan Suyanto Halim juga tetap di jajaran direksi. Sementara dua direktur, yakni Halim D. Mangunjudo dan Soegondo, habis masa jabatannya.

Dua direktur itu kemudian digantikan oleh tiga direktur baru, antara lain Herryyanto, Yohan Gunawan, dan Yugi Edison, yang sebelumnya menjabat sebagai group head.

Wahyudi Chandra, Presiden Direktur Multipolar Technology, mengatakan ketiga direktur baru itu bukanlah orang lama di perusahaan.

technobusiness.id - Inilah Susunan Direksi Multipolar Technology yang Baru

infobanknews.com – RUPST Multipolar Technology Bagi Dividen dan Rubah Susunan Direksi

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) melalui webminar. Dalam RUPST tersebut, perseroan menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2019, pembagian dividen tunai dan perubahan susunan direksi.

Multipolar Technology membukukan laba bruto Rp352,90 miliar dan laba tahun berjalan Rp125,18 miliar, naik 48,28% dari tahun sebelumnya. Dividen yang dibagikan sebesar Rp249,38 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp133,00 per lembar saham.

Sementara itu, kontribusi penjualan terbesar Multipolar Technology masih didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial. Permintaan terhadap perangkat keras juga masih mendominasi, namun kebutuhan akan perangkat lunak seperti Big Data dan Analytics, Cloud, Security, dan Middleware/API Management serta penyediaan Professional IT Services dan IT Managed Services/IT Outsourcing terus bertumbuh, yang memberikan laba lebih baik dan meningkatkan recurring revenue.

Multipolar Technology pun menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison sebagai direktur yang baru. Ketiganya telah berkarir selama lebih dari 20 tahun berkarir di Multipolar Technology, dengan posisi terakhir sebagai Group Head. Yugi Edison sebelumnya menjabat sebagai Group Head Account Management Telco & Enterprise, Yohan Gunawan sebagai Group Head System Integration Infrastructure Business, dan Herryyanto sebagai Group Head Account Management Financial & Commercial.

Berikut susunan direksi Multipolar Technology yang baru:

  • Presiden Direktur: Wahyudi Chandra
  • Direktur: Jip Ivan Sutanto
  • Direktur: Hanny Untar
  • Direktur: Suyanto Halim
  • Direktur: Yugi Edison
  • Direktur: Yohan Gunawan
  • Direktur: Herryyanto

(Ayu Utami)

infobanknews.com - RUPST Multipolar Technology Bagi Dividen dan Rubah Susunan Direksi

bisnis.com – Entitas Lippo Group, Multipolar Technology (MLPT) Bagi Dividen Rp249,38 miliar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten solusi teknologi informasi PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menetapkan besaran dividen yang akan dibagikan atas laba yang diperoleh pada tahun buku 2019.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (2/6/2020) dan setelahnya diumumkan pada paparan publik yang disiarkan via video streaming.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menuturkan sepanjang 2019 perseroan membukukan laba bruto Rp352,90 miliar dan laba tahun berjalan Rp125,18 miliar, naik 48,28 persen dari tahun sebelumnya.

“Dengan perolehan tersebut dividen yang dibagikan sebesar Rp249,38 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp133,00 per lembar saham,” ujar Wahyudi dalam paparannya, Selasa (2/6/2020).

Laba tersebut, kata Wahyudi, berasal dari tumbuhnya pendapatan perseroan. Adapun kontributor terbesar pendapatan perseroan masih didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial.

Dia mengatakan permintaan terhadap perangkat keras juga masih mendominasi. Namun di saat bersamaan, kebutuhan akan perangkat lunak seperti big data dan analytics, cloud, security, dan middleware/API management serta penyediaan professional IT services dan IT managed services/IT outsourcing terus bertumbuh.

“Segmen ini yang kemudian memberikan laba lebih baik dan meningkatkan recurring revenue,” imbuhnya.

Wahyudi menyebut saat ini ada pergeseran dalam permintaan TI saat ini, khususnya bagi pelanggan yang telah melewati masa pengembangan infrastruktur dan beralih ke pengembangan perangkat lunak dan Application Program Interface (API).

Meski konsumen utamanya masih perbankan, tapi dia menilai sektor lainnya seperti sektor komersial makin banyak mencari solusi yang bisa memastikan interaksi tanpa hambatan dengan konsumennya dalam berbagai platform.

Jadi kami sudah siapkan tim khusus untuk pengembangan dan penyediaan layanan dan solusi berbasis API ini, kami perkuat kompetensinya untuk mempercepat inisiatif transformasi digital,” tutur Wahyudi.

Selain memutuskan besaran dividen, dalam RUPST kali ini juga terdapat agenda pergantian direksi perseroan. Halim D. Mangunjudo dan Soegondo telah selesai masa jabatannya sebagai direktur, anggota rapat kemudian menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison sebagai direktur yang baru.

“Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison bukanlah wajah baru di perseroan. Ketiganya telah berkarir selama lebih dari 20 tahun di Perseroan, dengan posisi terakhir sebagai Group Head,” jelas Wahyudi.

Yugi Edison sebelumnya menjabat sebagai Group Head Account Management Telco & Enterprise, Yohan Gunawan sebagai Group Head System Integration Infrastructure Business, dan Herryyanto sebagai Group Head Account Management Financial & Commercial.

“Saya optimis dengan kepemimpinan yang baru akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan bisnis dan solusi yang lebih baik lagi,” tutup Wahyudi.

Berikut susunan direksi Multipolar Technology yang baru:
• Presiden Direktur: Wahyudi Chandra
• Direktur: Jip Ivan Sutanto
• Direktur: Hanny Untar
• Direktur: Suyanto Halim
• Direktur: Yugi Edison
• Direktur: Yohan Gunawan
• Direktur: Herryyanto

bisnis.com - Entitas Lippo Group, Multipolar Technology (MLPT) Bagi Dividen Rp249,38 miliar

Kontan.co.id – Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network, dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi.

Hal ini menyebabkan TI sulit berkembang, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business MLPT menyebut kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT sering kali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo. Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi.

“Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2)

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan tahun 2023, sebanyak 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

Kontan.co.id - Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

InfoKomputer – Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo tetapi fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.

Di sisi lain, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

PT Multipolar Technology Tbk bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto (Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology) mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.

“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (20/2).

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.

Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.

Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.

Dalam seminar kali ini juga menampilkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit.

Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Multipolar Technology memiliki kompetensi dan pengalaman dalam mengimplementasikan solusi HCI ini di berbagai sektor industri, yang tentunya akan memberikan nilai tambah dalam hal dukungan serta implementasi solusi ini bagi perusahaan yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan operasional bisnisnya.

InfoKomputer - Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Bisnis.com – Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

Bisnis.com, JAKARTA –  Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.
Kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.
Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology  mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.
“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” jelas dalam siaran pers yang diterima Bisnis.
Dia menjelaskan dengan teknologi Nutanix yang dikembangkan Multipolar mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis. Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.
“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.
Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.  Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.
Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit. Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Bisnis.com - Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

Blood Donation from Multipolar Technology, First Media and Link Net

MLPT collaborated again with First Media and Link Net in the Blood Donation event on January 22nd in Passion – Innovation Room, Link Net Karawac

The enthusiasm of the participants for this event is quite high. Hopefully this routine blood donation event can help meet the needs of blood for our fellow people who need it.

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

E center@multipolar.com
WhatsApp 081 1186 8383