Warta Ekonomi – Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data Berbasis HCI dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi HCI Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console. Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual. Baca Juga: China Ogah-ogahan Serahkan Data Mentah Covid-19 ke WHO

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure, Selasa (16/2/2021) kemarin.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Sindonews – Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di HCI

JAKARTA – Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional.

Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console.

Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

Jagat Review – Direct Release: Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di Hyperconverged Infrastructure dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console. Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Infokomputer – Multipolar Technology Jamin Ketersediaan Data HCI dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional.

Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat.

Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console.

Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” kata Jeffry Tjiung Sendjaja (Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk) di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di HCI dengan Nutanix Mine

Jakarta, Beritasatu.com – Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis Hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat.

Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single consoleSoftware Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure, Selasa (16/2/2021).

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data.

Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Webinar Microsoft 365: Take Your Productivity to the Next Level with Microsoft 365

Digital transformation encourages reform in many ways, including providing modern solutions to support better collaboration and productivity. For Bank Pembangunan Daerah with high mobility needs, of course, solutions that can make it easier to work from anywhere, collaboration between teams, accessing company data safely and equipped with automation features are very helpful for daily operations.
 
Based on this need, Multipolar Technology together with Microsoft and Tech Data held a Microsoft 365 Webinar for BPD “Take Your Productivity to the Next Level with Microsoft 365” on January 12, 2021. Microsoft 365 is a cloud-based product that is very useful as a means of increasing productivity and work flexibility. With Microsoft 365, you can work from anywhere and access corporate data securely.  

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

Email: center@multipolar.com atau telemarketing@multipolar.com
WhatsApp: 081 1186 8383

Katadata – Teknologi AI, Cloud, dan Keamanan Siber Diramal Tren Tahun Depan

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) International Business Machines (IBM) memperkirakan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), komputasi awan (cloud) dan keamanan siber masif diadopsi di Indonesia pada 2021. Ini untuk menyesuaikan diri dengan perubahan akibat pandemi corona. President Director IBM Indonesia Tan Wijaya mengatakan, ketiga teknologi itu diminati oleh perusahaan Indonesia di berbagai sektor. “Saat ini menjadi tren dan tahun depan juga masih menarik,” kata dia dalam diskusi virtual bertajuk ‘Outlook 2021: Transformasi Digital Indonesia Menuju Ekonomi Berbasis Inovasi’, Kamis (17/12). 

Entitas bisnis di Tanah Air mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perubahan pola konsumsi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan riset Facebook dan Bain and Company, konsumen digital di Indonesia diperkirakan meningkat dari 119 juta tahun lalu menjadi 137 juta pada 2020. Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.

“Teknologi menjadi pilihan agar resisten terhadap kondisi saat ini (pandemi virus corona), dan bisa bersaing di kemudian hari,” ujar Tan.

Ia menilai, teknologi menjadi tolok ukur keunggulan komparatif (competitive advantage) dalam bersaing saat ini. “Dengan AI yang cukup, perusahaan bisa menyusun strategi untuk menyasar segmen pasar yang tepat,” katanya. Instansi pemerintah pun sudah mengadopsi teknologi AI. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak misalnya, memakai AI untuk mengatasi potensi penyalahgunaan (fraud). Lalu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan teknologi itu untuk menangani kebakaran hutan. Pemerintah pun menyiapkan strategi nasional AI (National AI Strategic). Strategi itu bertujuan menjadi penduan bagi pemerintah dalam menerapkan AI di Tanah Air.

Berdasarkan data Statista, pangsa pasar global untuk software AI juga terus tumbuh pesat. Hingga 2025, potensi pasar AI mencapai US$ 126 miliar atau Rp 1.781 triliun. 

Kemudian, banyak perusahaan Indonesia yang mengadopsi cloud untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional. Raksasa teknologi global seperti Google, Alibaba, dan Amazon masuk ke Indonesia. “Itu karena potensi pasar Indonesia sangat besar. Ada empat dari 10 unicorn ASEAN di Indonesia,” ujar Tan.

Ketiga, tren optimalisasi teknologi keamanan siber. “Ini suatu keharusan bagi perusahaan,” ujarnya. Sebab, transformasi digital yang begitu masif di Indonesia membawa risiko kejahatan siber.  Penggunaan berbagai platform digital dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melakukan kejahatan virtual. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, serangan siber naik dari 39,3 juta selama Januari-Juli 2019 menjadi 189,9 juta untuk periode yang sama tahun ini. Jenis yang sering ditemui berupa serangan terhadap situs internet, pengumpulan informasi, dan trojan. Trojan dapat diartikan sebagai serangan yang dapat diam-diam menginstalkan diri dan mencuri data pengguna terkait.

President Director Multipolar Technology Wahyudi Chandra memperkirakan, pengembangan teknologi keamanan siber paling banyak diadopsi oleh sektor keuangan. Sebab, sektor ini menjadi sasaran para pelaku kejahatan siber. “Dari segi keamanan, perusahaan bukan sekadar membuat sistemnya, tapi sudah menjadi keharusan menambah kemampuan teknologi,” ujarnya. Hasil analisis perusahaan solusi keamanan siber Trend Micro juga memperkirakan serangan siber ke sistem perbankan dan fintech meningkat pada tahun ini. Alasannya, perusahaan di kedua sektor ini mengadopsi lebih banyak teknologi saat pandemi virus corona, sehingga butuh pembaruan sistem.

Kompas.com – Indonesia Disebut Pasar Potensial Layanan Cloud, Ini Tantangan yang Dihadapi

KOMPAS.com – Indonesia menjadi salah satu pasar besar bagi industri layanan komputasi awan ( cloud). Namun, ada sejumlah hal yang harus diperbaiki agar adopsi layanan cloud di Indonesia bisa maksimal, baik bagi penyedia maupun pengguna layanan.

Salah satu yang harus diperbaiki adalah infrastruktur jaringan yang mampu memberikan latensi yang rendah. Menurut Wahyudi Chandra, President Director Multipolar Technology, koneksivitas merupakan hal yang krusial dalam layanan cloud. “Setiap konsumen harus online, jadi dibutuhkan konektivitas yang kuat,” jelas Wahyudi dalam acara pemaparan IBM Outlook 2021, Kamis (17/21/2020).

Selain kondisi jaringan internet di Indonesia, ia juga menyoroti tentang keberadaan data center di Tanah Air. Menurutnya, lalu lintas internet akan semakin berat apabila data center berlokasi di luar negeri.

Hal itu akan membuat traffic rentan akan delay (tunda) dan ongkos penggunaan layanan menjadi semakin mahal. “Keputusan pemerintah untuk menaruh (data center) di sini, sehingga trafiknya bukan ke atas (north-south traffic), menurut saya sudah tepat,” imbuhnya.

Wahyudi juga mengingatkan pentingnya regulasi yang mengatur persaingan, terutama soal perpajakan. “Karena kebanyakan entitas-entitas ini belum berbadan (hukum) Indonesia,” kata Wahyudi. Selain konektivitas, kurangnya talenta digital atau sumber daya manusia ( SDM) di bidang IT, khususnya cloud, juga menjadi tantangan lain.

Tan Wijaya, President Director, IBM Indonesia mengatakan, perusahaannya sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengatasi masalah ini.

IBM menjadi mitra Kominfo untuk menyediakan materi pelatihan data science dalam program IBM Skills Academy untuk Digital Talent Scholarship 2020. “Hari ini yang kami bangun bersama dengan Kominfo adalah membangun kurikulum berdasarkan peran apa yang mereka mau, misalnya data science. Kami harapkan dalam waktu yang tidak lama, SDM-nya semakin banyak,” jelas Tan.

Tan mengatakan Indonesia adalah negara potensial kedua setelah Singapura untuk layanan cloud. Banyak pemain cloud global yang mendirikan layanannya di Indonesia setelah Singapura.

Menurut Tan, banyaknya startup unicorn di Indonesia menjadi salah satu daya tarik bagi penyedia layanan cloud global.

“Empat dari sepuluh (startup) unicorn di Asia ada di Indonesia, itu jadi satu refrensi bagaimana kebutuhan cloud itu penting (di Indonesia),” jelas Tan. Dia menambahkan, sebanyak 80 persen pengguna layanan cloud di Indonesia mengadopsi layanan hybrid cloud yang merupakan kombinasi dari public cloud dan private cloud. Sementara 20 persen lainnya memanfaatkan public cloud.

Sumut24.co – IBM: Menyongsong 2021, Adopsi Teknologi Cloud dan AI Menjadi Kunci Kesuksesan Organisasi Untuk Melalui Masa Pandemi

Di akhir 2020, IBM melihat kebanyakan perusahaan Indonesia lebih berfokus pada adopsi cloud dengan tujuan memberikan layanan digital lebih baik. Sejumlah solusi menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih cloud antara lain adalah hybrid cloud yang bisa disesuaikan dengan skala yang dibutuhkan, serta penyediaan keamanan yang memadai untuk pelanggannya. Di sisi lain, perusahaan Indonesia juga berupaya untuk memfasilitasi penyelenggaraan ekosistem kerja hybrid di mana karyawan bisa secara bergantian bekerja di kantor dan di rumah.

Memasuki tahun 2021, akselerasi transformasi digital semakin tak bisa dihindari saat konsumen semakin aktif secara online, khususnya di berbagai sektor seperti ritel dan perbankan. Perusahaan semakin di dorong untuk berinovasi dan melakukan penemuan kembali atau re-invention agar bisa mendefinisikan kembali layanan yang diberikan kepada pelanggannya. Untuk itu, IBM melihat bahwa hybrid cloud dan atau artificial intelligence (AI) akan menjadi dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor baik publik maupun swasta.

Berdasarkan kajian terbaru IBM Institute for Business Value (IBV), perusahaan yang berhasil mengungguli lainnya adalah perusahaan yang lebih dulu paham teknologi dalam mengadopsi cloud serta kecerdasan buatan (AI). Lebih dari 74% organisasi cenderung menggunakan hybrid cloud untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan kritis proses bisnis. Sedangkan 6 dari 10 organisasi telah mengadopsi AI untuk meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.

“Adopsi cloud telah menjadi fitur utama dalam mengembangkan model bisnis baru yang digerakkan secara digital, dan kami percaya bahwa hybrid cloud dan kecerdasan buatan (AI) adalah dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor. Kedua teknologi ini menjadi sangat fundamental dalam pengembangan operasional sebuah perusahaan menjadi lebih efisien dan memberikan kesempatan untuk berinovasi guna mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia,” kata Tan Wijaya, Presiden Direktur, IBM Indonesia.

IBM Institute for Business Value (IBV) mendalami lebih jauh kapabilitas yang memengaruhi kesuksesan perusahaan di masa pandemi. Hasil temuannya menyebutkan 6 kapabilitas yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan terkait pemanfaatan teknologi di tengah pandemi sebagi berikut:

· Kelincahan dan efisiensi: 65% organisasi yang memiliki kinerja terbaik (top performers) menggunakan hybrid cloud untuk mencapai tingkat kelincahan yang dibutuhkan dalam hal pengembangan dan penyelenggaraan layanan. Dari pemanfaatan hybrid cloud, kelincahan, dan efisiensi meningkat hingga lebih dari 91% dari sebelumnya.

· Keterlibatan pelanggan: 53% organisasi yang memiliki kinerja terbaik mengimplementasikan otomasi untuk membangun hubungan dengan pelanggan secara lebih mendalam. Keterlibatan pelanggan pun meningkat hingga 141% dari sebelumnya.

· Rantai pasok dan operasional: Lebih dari 54% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk perencanaan rantai pasoknya.

· Ketahanan TI dan keberlangsungan bisnis: Lebih dari 120% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan cloud untuk pengembangan sesuai skala di lokasi (on-premise) dan mengakomodasi tingginya permintaan.

· Tenaga kerja: Perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung melakukan sintesis atas data internal dan data eksternal sehingga mampu meningkatkan efektifitas pengelolaan tenaga kerja.

· Keamanan siber: Lebih dari 72% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk mencatat dan melakukan penilaian atas ancaman.

 

“Multipolar Technology telah lama menjadi mitra bisnis IBM sejak 1986, sehingga pengembangan solusi kamipun sejalan dengan tren teknologi strategis dari IBM dan kebutuhan pasar, salah satunya dengan mendorong pemanfaatan teknologi hybrid cloud dan AI di berbagai sektor. Untuk mendukung transformasi digital, kami juga telah merancang solusi siap pakai di atas platform IBM sehingga memudahkan pelanggan dalam mengadopsi teknologi terkini,” kata Wahyudi Chandra, Presiden Direktur, Multipolar Technology.

Saat ini, bisnis sedang bergerak cepat dan memanfaatkan teknologi cloud dan AI untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak enam puluh persen eksekutif yang di survei, telah mempercepat transformasi digital perusahaan mereka selama pandemi. Organisasi yang berada dalam dua pertiga industri yang IBM teliti, telah memanfaatkan teknologi kunci dan memperoleh hasil signifikan pada pendapatan premium selama pandemi. Kedepannya IBM akan sangat berfokus pada platform solusi hybrid cloud dan AI yang dapat memberikan keleluasaan kepada pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya.

Untuk melihat lebih rinci hasil temuan IBM Institute for Business Value (IBV), unduh laporan yang berjudul “Digital Acceleration: Top Technologies Driving Growth in a Time of Crisis” secara keseluruhan di sini.(red)

Skyegrid Media – Teknologi Cloud dan AI Jadi Kunci Sukses Perusahaan di Masa Pandemi

Di akhir 2020, IBM melihat kebanyakan perusahaan Indonesia lebih berfokus pada adopsi teknologi cloud dengan tujuan memberikan layanan digital lebih baik. Sejumlah solusi menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih cloud antara lain adalah hybrid cloud yang bisa disesuaikan dengan skala yang dibutuhkan, serta penyediaan keamanan yang memadai untuk pelanggannya.

Di sisi lain, perusahaan Indonesia juga berupaya untuk memfasilitasi penyelenggaraan ekosistem kerja hybrid di mana karyawan bisa secara bergantian bekerja di kantor dan di rumah.

Memasuki tahun 2021, akselerasi transformasi digital semakin tak bisa dihindari saat konsumen semakin aktif secara online, khususnya di berbagai sektor seperti ritel dan perbankan.

Perusahaan semakin di dorong untuk berinovasi dan melakukan penemuan kembali atau re-invention agar bisa mendefinisikan kembali layanan yang diberikan kepada pelanggannya.

Untuk itu, IBM melihat bahwa hybrid cloud dan atau artificial intelligence (AI) akan menjadi dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor baik publik maupun swasta.

Berdasarkan kajian terbaru IBM Institute for Business Value (IBV), perusahaan yang berhasil mengungguli lainnya adalah perusahaan yang lebih dulu paham teknologi dalam mengadopsi cloud serta kecerdasan buatan (AI).

Lebih dari 74 persen organisasi cenderung menggunakan hybrid cloud untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan kritis proses bisnis. Sedangkan 6 dari 10 organisasi telah mengadopsi AI untuk meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.

Tan Wijaya, Presiden Direktur, IBM Indonesia, mengatakan adopsi cloud telah menjadi fitur utama dalam mengembangkan model bisnis baru yang digerakkan secara digital, dan kami percaya bahwa hybrid cloud dan kecerdasan buatan (AI) adalah dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor.

“Kedua teknologi ini menjadi sangat fundamental dalam pengembangan operasional sebuah perusahaan menjadi lebih efisien dan memberikan kesempatan untuk berinovasi guna mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia,” kata Tan Wijaya.

IBM Institute for Business Value (IBV) mendalami lebih jauh kapabilitas yang memengaruhi kesuksesan perusahaan di masa pandemi. Hasil temuannya menyebutkan 6 kapabilitas yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan terkait pemanfaatan teknologi di tengah pandemi sebagi berikut:

  • Kelincahan dan efisiensi: 65% organisasi yang memiliki kinerja terbaik (top performers) menggunakan hybrid cloud untuk mencapai tingkat kelincahan yang dibutuhkan dalam hal pengembangan dan penyelenggaraan layanan. Dari pemanfaatan hybrid cloud, kelincahan, dan efisiensi meningkat hingga lebih dari 91% dari sebelumnya.
  • Keterlibatan pelanggan: 53% organisasi yang memiliki kinerja terbaik mengimplementasikan otomasi untuk membangun hubungan dengan pelanggan secara lebih mendalam. Keterlibatan pelanggan pun meningkat hingga 141% dari sebelumnya.
  • Rantai pasok dan operasional: Lebih dari 54% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk perencanaan rantai pasoknya.
  • Ketahanan TI dan keberlangsungan bisnis: Lebih dari 120% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan cloud untuk pengembangan sesuai skala di lokasi (on-premise) dan mengakomodasi tingginya permintaan.
  • Tenaga kerja: Perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung melakukan sintesis atas data internal dan data eksternal sehingga mampu meningkatkan efektifitas pengelolaan tenaga kerja.
  • Keamanan siber: Lebih dari 72% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk mencatat dan melakukan penilaian atas ancaman.

Wahyudi Chandra, Presiden Direktur, Multipolar Technology, menjelaskan multipolar Technology telah lama menjadi mitra bisnis IBM sejak 1986, sehingga pengembangan solusinya sejalan dengan tren teknologi strategis dari IBM dan kebutuhan pasar, salah satunya dengan mendorong pemanfaatan teknologi hybrid cloud dan AI di berbagai sektor.

“Untuk mendukung transformasi digital, kami juga telah merancang solusi siap pakai di atas platform IBM sehingga memudahkan pelanggan dalam mengadopsi teknologi terkini,” kata Wahyudi.

Saat ini, bisnis sedang bergerak cepat dan memanfaatkan teknologi cloud dan AI untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dengan sebelumnya.

Sebanyak 60 persen eksekutif yang di survei, telah mempercepat transformasi digital perusahaan mereka selama pandemi. Organisasi yang berada dalam dua pertiga industri yang IBM teliti, telah memanfaatkan teknologi kunci dan memperoleh hasil signifikan pada pendapatan premium selama pandemi.

Kedepannya IBM akan sangat berfokus pada platform solusi hybrid cloud dan AI yang dapat memberikan keleluasaan kepada pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya.