Jakarta – Teknologi Agentic AI makin diminati karena mampu membantu perusahaan dalam mengotomatiskan proses kerja dan meningkatkan produktivitas. Agentic AI dapat mengeksekusi berbagai pekerjaan secara otonom.
Dengan Agentic AI, perusahaan dapat mengotomatisasi alur kerja yang kompleks, mengoptimalkan kampanye pemasaran, mengelola interaksi pelanggan, meningkatkan akurasi diagnostik, memaksimalkan efisiensi, mendongkrak pendapatan, mendeteksi ancaman siber, hingga mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Menurut Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Jip Ivan Sutanto, agar penerapannya optimal, adopsi Agentic AI harus didukung oleh solusi yang andal.
Dalam gelaran “Data & AI Forum 2025: Unlock Unprecedented Business Transformation with Agentic AI Advantage” yang digelar MLPT di Semarang beberapa waktu lalu, Ivan mengungkapkan bahwa salah satu solusi yang dapat membantu perusahaan mengimplementasikan Agentic AI adalah Microsoft 365 Copilot.
Microsoft 365 Copilot merupakan asisten AI yang terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365, seperti Word, Excel, dan Teams. Solusi ini mendorong produktivitas dengan memberikan saran dan bantuan real-time sesuai konteks pekerjaan.
Teknologi itu didukung oleh Large Language Model (LLM) dari OpenAI yang terhubung dengan data pengguna. Sehingga, Microsoft 365 Copilot dapat menganalisis tren data, merumuskan skenario, dan menyarankan aksi bisnis berbasis informasi yang sudah tersedia.
“Dengan begitu, proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih cepat, lebih akurat, lebih produktif, dan lebih efisien,” kata Ivan dalam keterangan resmi, Jumat, 22 Agustus 2025.
Selain itu, ada Red Hat OpenShift, aplikasi berbasis kontainer yang meningkatkan efisiensi operasional. Solusi ini memungkinkan perusahaan membangun, mengelola, dan menjalankan aplikasi bisnis secara konsisten di berbagai infrastruktur, baik on-premise, private cloud, public cloud, maupun hybrid cloud.
Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, Yohan Gunawan menimpali, seiring meningkatnya adopsi arsitektur cloud-native, Red Hat OpenShift hadir untuk memfasilitasi transisi ke microservices.
Hal itu membuat inovasi aplikasi bisnis di era Agentic AI lebih lincah dan mulus, tanpa mengabaikan aspek keamanan siber.
Solusi ketiga adalah Veeam Kasten K10, yang berfungsi sebagai sistem backup data khusus untuk aplikasi berbasis Kubernetes.
Didukung oleh Veeam Data Cloud, solusi ini diklaim mampu memberikan perlindungan data yang aman dan otomatis, serta sudah memenuhi kepatuhan terhadap UU PDP. (*) Ari Astriawan