Proses digitalisasi dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat tak lagi bisa dibendung. Layanan jasa dan usaha lewat proses digital telah menjadi sebuah keniscayaan saat ini. Masyarakat kini semakin dimudahkan lewat proses digitalisasi, sehingga hampir semua aspek kebutuhan bisa dipenuhi lewat sedikit sentuhan saja pada layar telepon selular, atau sebuah tekanan tombol pada keyboard laptop mereka.
Seiring dengan layanan digital yang terus merambah di hampir semua bisnis, ikut tumbuh layanan e-commerce, hingga solusi intelegensi bisnis yang memungkinkan para pelaku usaha bisa melihat konstelasi industri yang ia geluti secara komprehensif, hingga ia mampu mengambil keputusan secara cepat.
Memasuki periode digitalisasi ini tak urung ikut memunculkan kebutuhan baru akan sumber daya maupun talenta yang cakap dalam bidang data analyst, data engineer, dan data scientist. Pasalnya big data atau tampilan intelegensi bisnis harus melewati proses pengolahan yang membutuhkan ‘skill’ khusus.
“Sayangnya talenta data scientist di negara kita amat terbatas. Dan Indonesia saat ini membutuhkan sedikitnya 5.000 talenta yang mampu mengolah data, dan membuat aplikasi yang bisa memudahkan masyarakat dalam beraktifitas secara digital,” demikian disampaikan oleh Nayoko Wicaksono, co-founder Algoritma di sela konferensi pers event IBM Indonesia Partner Solutions Summit di Jakarta (12/12).
Algoritma merupakan wadah atau platform yang menghadirkan kesempatan untuk belajar soal data science dan pengetahuan terkait lainnya. Mengutip data yang dilansir Morningstar, Nayoko menyebut pentingnya kemampuan di bidang data science, karena pada tahun 2020 diperkirakan layanan intelegensi bisnis atau data science bakal mampu ‘mencuri’ angka penjualan hingga US$ 1,2 triliun.
Pada hari ini, IBM Indonesia memang menggelar “IBM Indonesia Partner Solutions Summit” di Hotel JW Marriot, Jakarta. Kegiatan ini merupakan sebuah ajang kolaborasi antar mitra perusahaan dengan IBM Indonesia untuk selalu memberikan layanan terbaik yang dapat membantu pelanggan melakukan transformasi digital, sehingga memudahkan dalam proses pemrograman aplikasi dan menjadi lebih cerdas.
Dengan mengusung tema “Transforming Business to Digital” yang bertujuan menjawab tantangan maraknya disrupsi di berbagai industri, bersama para mitranya IBM Indonesia mengajak para peserta summit untuk membangun potensi bisnis di masa depan dengan melibatkan pelanggan melalui pemanfaatan solusi kognitif dan solusi terdepan lainnya yang dimiliki perusahaan dalam melakukan transformasi digital.
Melalui solusi-solusi yang diperkenalkan mitra perusahaan di acara ini, diharapkan para pelaku industri dapat mengembangkan implementasi Business to Business (B2B) serta membangun masa depan bisnis digital yang lebih baik.
“IBM Indonesia Partner Solutions Summit merupakan sebuah gagasan dari mitra-mitra kami yang mendukung inovasi IBM dan adanya transformasi digital bagi pelanggan serta melakukan perjalanan ke cloud melalui portofolio solusi yang ada. Selain itu, acara ini juga merupakan ajang untuk menambah wawasan pelanggan melalui sesi para pembicara yang merupakan para praktisi industri dengan studi kasus sangat menarik di Indonesia,” kata Novan Adian, Country Manager One Channel IBM Indonesia.
IBM dalam acara ini menggandeng para mitra perusahaan, di antaranya AGIT, Bina Data Mandiri, Binareka Tata Mandiri, Blue Power Technology, Multipolar Technology, Optus Solution, Perkom, Sinergi Wahana Gemilang, Summitra, Seraphim, dan Tech Data.
Para mitra IBM Indonesia yang terlibat tidak hanya saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge), tetapi juga memanfaatkan fasilitas teknologi yang telah ada atau melakukan inovasi guna menciptakan dan meningkatkan nilai bisnis pelanggan. Hal ini membuktikan bahwa mitra perusahaan sangat mumpuni dalam teknologi digital serta memiliki keahlian spesifik untuk mendukung pengembangan layanan bisnis digital.
“Sebagai System Integrator terkemuka di Indonesia, kami melihat bahwa IBM terus berkomitmen menempatkan solusi-solusi terbaiknya untuk perusahaan-perusahaan di Tanah Air sehingga mampu menjawab berbagai tantangan bisnis, termasuk transformasi digital yang menjadi era ekonomi ke depan. Multipolar Technology telah bekerja sama dengan IBM dengan memberikan value added terhadap solusi-solusi tersebut sehingga penerapan solusi dari IBM dapat dilakukan dengan tepat dan cepat,” ujar Wahyudi Chandra, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk.
Melalui IBM Indonesia Partner Solutions Summit, perusahaan berharap kolaborasi atau kemitraan mampu meningkatkan kualitas bisnis pelanggan dan mempercepat transformasi digital di Indonesia