Berita Satu.com – Multipolar Technology Bukukan Pertumbuhan Kinerja Positif

Tangerang – Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan PT Multipolar Technology Tbk (Perseroan), Jumat (27/4), menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2017 dan pembagian dividen Rp 56,25 miliar. Perseroan membukukan laba bruto Rp 237,62 miliar selama 2017 dan laba bersih Rp 100,03 miliar.

“Perseroan terus menunjukkan kinerja positifnya seiring perekonomian Indonesia yang terus membaik dan persaingan yang makin ketat. Untuk itu dalam RUPS hari ini kami menyepakati pembagian dividen tunai atas 1.875.000.000 saham sebesar Rp 30 per saham,” kata Direktur Keuangan Hanny Untar dalam keterangan tertulis kepada redaksi.

Dividen tersebut setara 50,06 persen dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan pada 2017. “Sisa dana laba bersih setelah penyisihan dana cadangan sebesar Rp 56,02 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha,” katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden Direktur Multipolar, Wahyudi Chandra, kekuatan teknologi digital beberapa tahun terakhir ini turut memicu pertumbuhan ekonomi, sekaligus mendorong inovasi produk dan jasa dalam menciptakan pasar baru. Selain itu, pesatnya perkembangan ranah digital turut meningkatkan pemanfaatan big data dan mobile internet pada layanan keuangan digital dan e-commerce.

Perseroan sebagai system integrator terkemuka di Indonesia terus menjaga eksistensinya agar tetap relevan dengan perubahan yang sangat cepat di sektor industri teknologi informasi.

“Dalam menjaga dan mempertahankan pelanggan, kami menyediakan solusi dan layanan terbaik yang sesuai harapan pelanggan. Strategi kami pada 2017 yang difokuskan untuk mendorong penjualan perangkat lunak dan professional servicesterbukti memberikan gross profit margin lebih baik dibanding perangkat keras. Secara berkala kami juga mengkaji solusi baru apa yang dibutuhkan pasar, yang sesuai dengan relevansi dan kebutuhan yang ada seperti solusi di area big data, analitik, dan application programming interface (API),” kata Wahyudi.

Sementara itu, Direktur Multipolar, Suyanto Halim menyebutkan sepanjang 2017, pihaknya melanjutkan inisiatif dalam customer relationship management (CMR) dengan implementasi yang lebih ketat dan penyelarasan yang cermat terhadap strategi penetrasi pasar dari mitra utamanya yang sekarang berpusat pada layanan perangkat lunak. Perseroan terus berusaha menjadi pemimpin industri teknologi informasi di Indonesia dengan menyediakan solusi yang lebih dari sekadar solusi teknologi.

Dalam menyikapi perubahan bisnis, model bisnis Multipolar juga sudah mulai beralih dari jual putus ke services atau consumption model, serta lebih fokus untuk meningkatkan penjualan ke sektor komersial dengan proyek-proyek berskala lebih kecil, tetapi memiliki volume yang banyak.

“Sinergi solusi dengan entitas anak, PT Visionet Data Internasional (VisioNet) untuk business process outsourcing, dan PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) untuk layanan pengoperasian dan pengelolaan data center rated 3 juga terus kami tingkatkan. Dengan bersinergi tentunya kami bisa menyediakan solusi dan layanan menyeluruh yang lebih solid dan menjadi pilihan pelanggan,” ujar Suyanto.

Lebih jauh disebutkan, transformasi digital saat ini menjadi norma baru dalam bisnis yang didukung dengan bermunculannya perusahaan startup dyang memicu perusahaan konvensional untuk bertransformasi agar mampu mempertahankan bisnisnya. Dalam memenuhi kebutuhan teknologi digital ini, Multipolar memperkuat posisinya dalam bisnis, antara lain dengan mengembangkan inisiatif transformasi digital, seperti solusi big data analytics, security, dancloud.

Pihaknya juga melihat peluang itu dengan menyediakan solusi dan layanan yang mengacu pada kebutuhan pengembangan bisnis pelanggan dan tren teknologi informasi, terutama terhadap solusi berbasis artificial intelligence (AI).

Di sektor perbankan, Multipolar melakukan upaya yang luar biasa tahun lalu dengan menawarkan solusi VisionAPI yang mampu menjembatani aplikasi satu dengan lainnya yang memungkinkan perbankan berkolaborasi dengan fintech, sehingga layanan yang diberikan semakin kompetitif dan bernilai tambah.

Solusi unggulan lainnya adalah VisionAnalytics modul kognitif yang berbasis AI yang memudahkan pelanggan menangkap dan mengenali konten di dunia maya dalam bahasa Indonesia, bahkan bahasa gaul.

Sepanjang 2017, Multipolar banyak menerima penghargaan, di antaranya Cisco FY16 Services Partner of The Year,Best Business Partner 2016 (IBM Business Partner Award), Most Innovative Business Award 2017 (Warta Ekonomi Indonesia).

Berita Satu.com - Multipolar Technology Bukukan Pertumbuhan Kinerja Positif

Indotelko – Multipolar Technology tebar dividen sebesar Rp56,25 miliar

TANGERANG (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan membagi dividen  sebesar Rp56,25 miliar kepada pemegang sahamnya.

Nilai pembagian itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan yang digelar Jumat (27/4), kemarin.

Dividen ini setara 50,06% dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan di tahun 2017. Perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp237,62 miliar di tahun 2017 dan Laba bersih sebesar Rp100,03 miliar.

“Sisa dana laba bersih setelah penyisihan dana cadangan sebesar Rp56,02 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha,” ungkap  Direktur Keuangan Multipolar Technology Hanny Untar dalam keterangan, kemarin.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menyatakan perseroan sebagai System Integrator terus menjaga eksistensinya agar tetap relevan dengan perubahan yang sangat cepat di sektor industri Teknologi Informasi (TI).

“Dalam menjaga dan mempertahankan pelanggan, kami menyediakan solusi dan layanan terbaik yang sesuai harapan pelanggan. Strategi kami di 2017 yang difokuskan untuk mendorong penjualan perangkat lunak dan professional services terbukti memberikan gross profit margin lebih baik dibanding perangkat keras. Secara berkala kami juga mengkaji solusi baru apa yang dibutuhkan pasar, yang sesuai dengan relevansi dan kebutuhan yang ada seperti solusi di area big data, analitik dan Application Programming Interface,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2017, Perseroan melanjutkan inisiatif dalam Customer Relationship Management (CRM) dengan implementasi yang lebih ketat dan penyelarasan yang cermat terhadap strategi penetrasi pasar dari mitra utamanya, yang sekarang berpusat pada layanan perangkat lunak.(wn)

Indotelko - Multipolar Technology tebar dividen sebesar Rp56,25 miliar

Investor Daily – Multipolar Bagikan Dividen Rp56,25 Miliar

Sementara itu, perusahaan lainnya di bawah bendera Lippo Group, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), kemarin, menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan. Para pemegang saham menyetujui laporan tahun buku 2017 dan pembagian dividen sebesar Rp 56,25 miliar.

Tahun lalu, emiten bersandi saham MLPT itu membukukan laba bruto Rp 237,62 miliar dengan laba bersih Rp 100,03 miliar.

“Perseroan terus menunjukkan kinerja positif seiring perekonomian Indonesia yang terus membaik dan persaingan yang makin ketat,” kata Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra usai RUPS tahunan tersebut.

Direktur Keuangan Multipolar Hanny Untar menambahkan, para pemegang saham Multipolar Technology dalam RUPS menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 30 per saham atau setara 50,06% dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan pada 2017.

“Sisa dana laba bersih setelah penyisihan dana cadangan sebesar Rp 56,02 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha,” ujar dia.

Dia menjelaskan, kekuatan teknologi digital beberapa tahun terakhir turut memicu per tumbuhan ekonomi yang mendorong inovasi produk dan jasa dalam menciptakan pasar baru. Selain itu, pesatnya perkembangan ranah digital turut meningkatkan pemanfaatan big data dan mobile internet pada layanan keuangan digital dan perdagangan secara elektronik (e-commerce).

Menurut Hanny, sebagai system integrator terkemuka di Indonesia, Multipolar Technology terus menjagaeksistensinya agar tetap relevan dengan perubahan yang sangat cepat di sektor industri teknologi informasi(TI). Dalam menjaga dan mempertahankan pelanggan, perseroan menyediakan solusi dan layanan terbaikyang sesuai harapan pelanggan.

“Strategi kami tahun lalu yang fokus mendorong penjualan perangkat lunak dan professional services terbukti memberikan gross profit margin lebih baik dibanding perangkat keras. Secara berkala, kami juga mengkaji solusi baru yang dibutuhkan pasar, yang sesuai dengan relevansi dan kebutuhan, seperti solusi di area big data, analitik, dan application programming interface (API),” papar dia. (bersambung)

Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/terus-berupaya-jadi-pemimpin-industri-ti/175008

Investor Daily - Multipolar Bagikan Dividen Rp56,25 Miliar

Tech Data Blitz Day with Multipolar Technology

Tech Data Blitz Day kembali hadir! Setelah sebelumnya tim MLPT mengikuti acara ini di kantor Tech Data, kali ini acara Blitz Day diadakan di kantor MLPT – Cyber Office.

Bagi rekan-rekan yang belum tau apa Blitz Day… Blitz Day adalah kegiatan untuk create lead ke customer dengan cara yang lebih fun melalui telepon. Kegiatan ini diikuti oleh tim telemarketing, tim AM dan tim presales dari MLPT. Produk yang dihighlight kali ini yakni produk IBM Hardware (Server dan Storage).

Selain call ke customer, acara ini semakin fun dengan banyaknya games seru dari Tech Data. Dari acara ini dihasilkan 5 leads yang langsung difollow up oleh tim AM. Semoga leads yang dihasilkan dapat menjadi hot opportunity yaa 🙂

Tak ketinggalan, acara ini juga diliput oleh beberapa media nasional lhoo… Simak berita fotonya

Techdata Blitz Day with Multipolar Technology

Indotelko – Multipolar Technology tawarkan solusi Cognitive Analytics

JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menawarkan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) agar pelanggannya dapat menangkap perkembangan media sosial di Indonesia untuk mengukur keberadaan produk/jasa yang dimilikinya.

“Tentunya bukan perkara mudah bagi perusahaan dalam “menangkap” atau membaca konten yang tersebar di dunia maya, bagaimana opini publik yang terbentuk terhadap produk perusahaan, dapat berupa sentimen positif maupun negatif. Terlebih lagi, bagaimana perusahaan dapat secara cepat mengolah data yang terstuktur maupun tidak terstruktur ini menjadi data yang berguna, yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dalam meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Head of BI Solutions dari Multipolar Technology Yohan Gunawan kala menghadiri seminar “Are You Ready for The Power of Artificial Intelligence?”, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan menyiapkan VisionAnalytics yang merupakan aplikasi reporting yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Solusi VisionAnalytics berbasis Cognitive berpadu dengan HPE Simplivity.

“Kelebihan solusi ini performa lebih cepat untuk analytics dan waktu pemrosesan lebih cepat untuk data yang lebih besar,” pungkasnya.(ak)

Indotelko - Multipolar Technology tawarkan solusi Cognitive Analytics

Infobanknews – Multipolar Technology Sajikan Solusi Vision Analytics

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) kembali menyelenggarakan Seminar yang kali ini bertajuk “Are You Ready for The Power of Artificial Intelligence?

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang seiring dengan pesatnya perkembangan pengguna media sosial, tentunya memberi pengaruh bagaimana cara perusahaan dalam berinteraksi dengan pelanggannya. Bukan perkara mudah bagi perusahaan dalam “menangkap” atau membaca konten yang tersebar di dunia maya, bagaimana opini publik yang terbentuk terhadap produk perusahaan.

Bersinergi dengan HPE, seminar kali ini mengedepankan bagaimana hebatnya solusi berbasis Artificial Intelligence dalam menangkap konten yang tersebar di jagat maya, mengelompokkannya menjadi data yang solid sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Solusi ini cocok diterapkan antara lain di sektor industri perbankan, asuransi, multifinance, manufaktur otomotif, dan pemerintahan.

Baca juga: Cyber Mengancam, Multipolar Technology Tawarkan Sistem Terintegrasi

Tampak Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure, dan Suhenderi, Head of BI Solutions dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), serta Andi Bahar, Country Product ManagerHybrid IT-Storage, HPE Indonesia sedang berbincang seputar keunggulan dari solusi VisionAnalyticsberbasis Cognitive yang semakin powerful berjalan di atas solusi HPE Simplivity.

Keterangan gambar kiri ke kanan:

1. Suhenderi, Head of BI Solutions dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

2.  Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

3.  Andi Bahar, Country Product Manager, Hybrid IT-Storage, dari HPE Indonesia.(*)

Infobanknews - Multipolar Technology Sajikan Solusi Vision Analytics

Indotelko – VisioNet genjot bisnis cloud

JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) tengah menggenjot bisnis cloud computing (cloud) melalui anak usaha, PT Visionet Data Internasional (VisioNet), dengan merilis layanan VidiaCloud.

“Ini cloud untuk semua. Kita main di Infrastructure as Service kalau di Cloud dengan VidiaCloud ini,” papar  Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra di Jakarta, Rabu (31/1).

Dijelaskannya, VidiCloud menggarap segmen public, private dan hybrid cloud dengan memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service.

VidiaCloud menghadirkan beragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DRaaS).

VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems yang ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah.

Guna menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/POJK.03/2016).

Melalui VidiaCloud, VisioNet menyediakan model bisnis IT Shared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur TI berbasis opex (operating expense) dalam waktu kurang dari 7 hari atau bahkan dalam hitungan jam – tergantung dari kompleksitasnya – mulai dari yang paling mendasar seperti kebutuhan akan compute resource (core, memory, storage) secara virtual, hingga yang paling advance yaitu pemenuhan kebutuhan TI berbasis aplikasi.

“Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing. Untuk itu kami mempercayakan solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastruktur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Presiden Direktur Visionet Data Internasional (VisioNet) Paulinus Soegondo.

Hybrid IT Director HPE Michael Thiotrisno menambahkan bahwa HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal, dan pengguna layanan ini akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure.

“Tidak semua perusahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud – pay as you use, pelanggan bisa berlangganan yang dibutuhkan dan membayar hanya yang digunakan saja, sehingga investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource (core, memory, storage) bisa ditingkatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi dan bahkan sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” jelas Direktur VisioNet Miko Yanuar.

VisioNet menggandeng Multipolar Technology, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar.(dn)

Indotelko - VisioNet genjot bisnis cloud

Investor Daily – VisioNet Meluncurkan VidiaCloud

Oleh Emanuel Kure

 JAKARTA — PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk yang merupakan penyedia layanan total IT managed services, meluncurkan layanan VidiaCloud guna menjawab kebutuhan layanan komputasi awan (cloud computing), baik public, private, dan hybrid doud. Layanan ini menyasar segmen start-up yang tengah menjalani inkubasi untuk mengembangkan usahanya.

Paulinus S Koesoemo, president director VisioNet, mengatakan, dunia sekarang akan lebih fokus ke digital transformation. Apalagi, dunia kreatif sudah pasti banyak sekali membutuhkan dan melahirkan solusi-solusi baru. “Solusi-solusi baru adalah inkubator konsep dasarnya. Kami akan membina pengusaha-pengusaha baru, software-software baru untuk masuk ke dunia bisnis. Kami menyiapkan infrastrukturnya untuk inkubator biar bisa mensupport industri,” ujar Paulinus, saat peluncuran layanan VidiaCloud di Jakarta, Rabu (31/1). Menurut dia, VidiaCloud mempo-sisikan diri sebagai Trusted, Reliable, Excellence Cloud Service. Semua hal tersebut dapat tercapai karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada

korporasi besar. Selain itu, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing yang semua layanannya berada di Indonesia dan sudah didukung dengan 24×7 Cus-tomer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Quality Management System, dan ISO 20001 IT Service Management (yang akan rampung pada pertengahan tahun 2018). “VidiaCloud menghadirkan be-ragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Plafform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DraaS),” ujarnya. Paulinus menjelaskan, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun dengan menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems. Produk ini ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah. Bahkan, guna menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924′-A yang memiliki

standar kualitas layanan Jepang 3S (safe, stable dan sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, Threat, Vulnerability & Risk Assessment (I’VRA) serta Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu pada PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/ POJK.03/2016). Melalui VidiaCloud, VisioNet menyediakan model bisnisITShared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur T1 berbasis biaya operasional (operating expense/opex) dalam waktu kurang dari tujuh hari. Atau, bahkan, dalam hitungan jam, mulai dari yang paling mendasar, seperti kebutuhan compute resource (core, memory, storage) secara virtual, hingga yang paling advance, yaitu pemenuhan kebutuhan TI ber-basis aplikasi. “Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing.Untuk itu, karni mempercayakan

solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastrukt-ur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud, sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Paulinus. Michael Thiotrisno, Hybrid IT Director HPE, menambahkan, HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal. Penggunalayanan ini pun akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama, seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure. “Perusahaan dari berbagai sektor bisa menikmati layanan VidiaCloud untuk mengembangkan bisnis inkuba-si, merespons kebutuhanbisnis secara cepat, dan memastikan kelangsungan operasional bisnisnya (business continuity) tanpa perlu dipusingkan lagi dengan penyediaan sumber daya untuk mengelolanya,” tutur Michael.

Lebih jauh Direktur VisioNet Miko Yanuar mengungkapkan, tidak semua peru-sahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud, Pay as you use, pelanggan bisa berlangganan sesuai kebutuhan dan membayar hanya yang digunakan. Ka-rena itu, investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource bisa ditinglcatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. “Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi, dan bahkan, sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” ungkap Miko Untuk mempercepat penetrasi pasar,VisioNet pun menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (ML.FT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK), dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar. “Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi VisioNet dengan meluncurkan layanan VidiaCloud sebagai alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi dalam bisnisnya,” tutup Wahyudi Chandra, presiden direktur PT Multipolar Technology Tbk.

Investor Daily - VisioNet Meluncurkan VidiaCloud

iTech – VisioNet Luncurkan VidiaCloud

Jakarta-Itech- PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang merupakan penyedia layanan Total IT Managed Services, meluncurkan layanan VidiaCloud untuk memenuhi kebutuhan pasar akan layanan cloud computing (public, private dan hybrid cloud). VidiaCloud memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service.

Saat ini masih banyak pelaku usaha yang belum sepenuhnya yakin menggunakan cloud computing. Permasalahan utamanya, mereka kuatir akan keamanan data, pengawasan, dan kedaulatan data perusahaan. Mengantisipasi permasalahan ini, VisioNet meluncurkan layanan VidiaCloud, layanan cloud computing yang dibangun menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems. Solusi ini guna membantu kalangan bisnis bertransformasi dan berinovasi agar performa usahaya menjadi semakin dinamis dan lincah.

Dalam pengembangan solusi VidiaCloud ini, VisioNet menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis untuk menghadirkan solusi ini ke pasar. “Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing. Untuk itu kami mempercayakan solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastruktur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Paulinus Soegondo, Presiden Direktur PT Visionet Data Internasional (VisioNet) kepada pers saat peluncuran VidiaCloud (31/1), di Jakarta.

VidiaCloud optimistis memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada korporasi besar. Selain itu, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing yang semua layanannya berada di Indonesia dan didukung dengan 24×7 Customer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Quality Management System dan ISO 20001 IT Service Management (akan rampung pada pertengahan tahun 2018). VidiaCloud menghadirkan beragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DRaaS).

Untuk menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard). Selain itu, juga telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/POJK.03/2016). (AC)

iTech - VisioNet Luncurkan VidiaCloud