Infobank – Coopetition BPD Pada Era Digital

Standar IT tradisional sudah tidak lagi tepat bagi BPD. Kolaborasi dan kompetisi menjadi kata kunci BPD untuk bisa bersaing pada era digital. Solusi apa saja yang dibutuhkan?

INDUSTRI keuangan dan perbankan tengah berada pada era Revolusi Industri 4.0. Transformasi digital terjadi di sektor keuangan—agar bisa mencapai skala produktivitas yang supertinggi dengan biaya yang lebih rendah—dan cyber security, di mana seluruh aktivitas kehidupan ada di dunia digital sehingga memerlukan proteksi yang baik. Teknologi, pasar, konsumen, dan ekosistem bisnis yang berubah pada era digital telah mengubah layanan perbankan. Bank tidak lagi bersaing dengan sesama bank, tapi juga dengan financial technology (fintech). Banking system yang officeless akan mengalami transformasi ke dalam bentuk digital.

Pada era 1980 sampai dengan 1990, yang masuk kategori tradisional bank, transformasi digital lebih banyak memberikan channel interaksi yang tepercaya pada pelanggan. Misalnya, dengan memperbanyak saluran electronic delivery channel seperti automatic teller machine (ATM). Kini, pada era Revolusi Industri 4.0, transformasi digital perbankan lebih bertujuan memberikan pengalaman yang mulus dan konsisten pada pelanggan, di samping tetap memprediksi apa yang diinginkan nasabah.

Hal tersebut hampir dialami seluruh bank, tak terkecuali bank pembangunan daerah (BPD) yang menjadi agent development bagi pemerintah daerah (pemda). Kondisi ini juga dirasakan BPD Bali, yang merespons kebutuhan akan pemanfaatan layanan teknologi informasi (TI) pada era perbankan digital dengan mulai melakukan inovasi, khususnya pengembangan platform layanan digital, seperti digitalisasi proses, data analytic, kolaborasi dengan fintech, dan digital marketing.

“Karyawan BPD Bali didorong menjadi brand ambassador melalui social media sehingga memungkinkan produk bank bisa diketahui nasabah secara cepat, masif, dan dengan daya jangkau yang lebih luas,” kata Ida Bagus G. Setiayasa, Direktur Operasional BPD Bali, dalam acara “BPD Forum 2019” yang diselenggarakan Multipolar Technology, medio Maret lalu.

Sementara, Wahyudi Chandra, Presiden Direktur Multipolar Technology, mengatakan, meski BPD berkompetisi denganfintech, terbuka peluang untuk berkolaborasi. Banyak kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan dari fintech yang bisa diadopsi BPD sehingga layanannya bisa lebih kompetitif. “Namun, kompetitif saja belum cukup. BPD juga diharapkan bisa berkolaborasi denganfintech untuk memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan layanan sesuai harapan pelanggan sehingga bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan dimanfaatkan untuk menciptakan sumber pendapatan baru. Kolaborasi dan kompetisi inilah yang dikenal dengan coopetition,” ujarnya.

Mengutip basil survei PricewaterhouseCoopers (PwC) 2018 di Indonesia, 66% dari strategi digital perbankan Indonesia sudah digabungkan dengan strategi korporat, dan strategi digital sudah menjadi bagian dari IT strategy mereka. Strategi digital termasuk mobile apps strategy (bukan mobile banking), yaitu bagaimana mendekatkan semua layanan perbankan melalui mobile. Kerja sama denganfintech termasuk salah satu strategi yang disurvei PwC, tapi yang penting adalah bagaimana eksekusinya agar bisa dilakukan lebih cepat.

Infobank - Coopetition BPD Pada Era Digital

Cyberthreat.id – Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif

Jakarta, Cyberthreat.id – Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh seiring tingginya penggunaan transaksi perbankan daring. Tercatat, transaksi perbankan daring telah mencapai 93 persen ketimbang transaksi konvensional yang hanya tujuh persen.

Demikian disampaikan oleh Software Architechture IBM, Ari Pratiwi, dalam sambutannya di acara Fintech & FSI: Embracing The Era of Coopetition di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (25 Juni 2019).

Ari mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami transisi menuju arah ekonomi digital. Poin penting dalam industri digital adalah teknologi yang dipakai serta memperkuat sistem keamanan siber (cybersecurity). “Data dan informasi dari transaksi menjadi hal yang sangat penting dalam digital banking dan financial technology,” ujar Ari.

Menurut dia, transformasi menuju ekonomi digital memerlukan dukungan semua elemen agar tidak tertinggal dengan negara lain. Salah satu teknologi yang ditawarkan IBM untuk membantu percepatan tranformasi dari konvensional ke digital adalah menggunakan teknologi cloud commputing;  sistem penyimpanan virtual di server yang bisa diakses melalui komputer, tablet, atau smartphone.

Terpisah, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa Sungkari, mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini tertinggi di Asia Tenggara. “Pada 2015-2017 pertumbuhan dari ekonomi digital di Indonesia hampir 90 persen,” katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (23 Juni 2019) seperti dikutip dari Antaranews.com.

Ia mengatakan pelaku kreatif serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia paling banyak melakukan kegiatan melalui ekonomi digital.

Pada 2017, kata dia, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai US$ 8 miliar; dari jumlah itu sekitar US$ 5 miliar transaksinya dilakukan melalui Bukalapak, Tokopedia, dan platform daring lainnya.

Ia mengaku saat pergi ke beberapa daerah seperti Magelang, Salatiga, Bengkulu, dan sebagainya, menjumpai banyak ibu-ibu rumah tangga yang membuat kerajinan tangan maupun makanan dan produknya dijual dengan transaksi ekonomi digital.

“Penting bagi kita adalah transaksi digital ini menguntungkan bangsa Indonesia. Jadi, kita nantinya seperti arahan Bapak Presiden, ekspor barang-barang Indonesia,” kata Hari.

Terkait dengan hal itu, kata dia, literasi digital penting dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bekraf Developer Day Purwokerto 2019 dengan mengundang semua pelaku ekonomi kreatif. Menurut dia, hal itu dilakukan karena saat sekarang banyak pelaku digital yang berada di daerah.

Hari mengatakan bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal yang memiliki banyak kelebihan. “Kita punya budaya, kita punya kearifan lokal, itu kita bungkus ulang dengan kekinian menjadi ekonomi kreatif,” ujarnya.

Ia mengatakan ada 16 subsektor ekonomi kreatif yakni aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fesyen, desain interior, desain komunikasi visual, film/animasi/video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, serta televisi dan radio.

Cyberthreat.id - Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif

Infobanknews.com – Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif

Jakarta– Pada era digital saat ini, transformasi digital bagi perusahaan khusunya industri jasa keuangan menjadi sangat urgent untuk dapat dilakukan. Hal tersebut seiring dengan perkembangan teknologi di dunia financial.

Hal tersebut disampaikan oleh Consulting and Enterprise Business Director PT Multipolar Technology Tbk. (Multipolar Technology) Halim D Mangunjudo pada saat acara seminar Infobank bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM menyelenggarakan talkshow dengan tema “Fintech & FSI: Embracing The Era of Coopetition” di Hotel Fairmont Jakarta.

“Digital tranformasi menjadi sangat urgent, permasalahannya seberapa cepat kita akan terpojok dan harus cepet cepet kesana,” kata Halim di Jakarta Selasa 25 Juni 2019.

Menurutnya, saat ini pasar industri jasa keuangan telah besar dan merambah dunia internasional. Oleh karena itu industri jasa keuangan harus mempersiapkan teknologi yang mempuni.

“Kita juga bicara Internasional jadi bukan lokal. Regulasi sangat melindungi perbankan tapi industri lain seperti ritel sudah mulai terbuka dan fintech juga,” tambah Halim.

Halim berharap industri jasa keuangan nasional khususnya perbankan dan fintech dapat terus berkolaborasi untuk dapat bersaing di pasar global dan internasional. (*)

Infobanknews.com - Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif

Infobanknews.com – Multipolar Technology Dorong Penerapan Software-Defined Storage

Jakarta — Era transformasi digital saat ini membawa perubahan dan tantangan bisnis yang baru yang berdampak pada semua skala industri. Hal ini tak disangkal menjadi pendorong pesatnya pertumbuhan data, sehingga pengelolaan data menjadi tantangan yang serius bagi para pelaku bisnis.

Tentunya data sebagai salah satu komponen penting keberlangsungan bisnis haruslah terus tersedia, akurat, terjamin keamanannya, dan dapat digunakan kembali untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan – dengan tetap menjaga efisiensi biaya.

Guna menjawab kebutuhan tersebut, Multipolar Technology mendorong penerapan Software-Defined Storage (SDS) dari IBM yang dipaparkan dalam seminar bertajuk Enable the Next Generation of IT Infrastructure di Jakarta, Rabu, 27 Juni 2019.

“Software-Defined Storage adalah kunci bagi perusahaan untuk memudahkan pengelolaan data dan storage, dan bertransformasi dalam mengadopsi multi-cloud,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware, Multipolar Technology.

“Software-Defined Storage memungkinkan perusahaan mewujudkan sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dinamis dan efisien. Kombinasi aplikasi IBM Spectrum Storage di dalam perangkat storage IBM Storwize V5000 generasi terbaru akan semakin mudah dimonitor hanya dalam satu konsol dashboard yang tersentralisasi,” katanya lagi.

Seminar ini pun membahas berbagai kelebihan IBM Storwize V5000 yang di antaranya memberikan jaminan six 9s (99,9999%) data availability dan IBM Spectrum Protect yang diklaim mampu menyederhanakan dan mempercepat proses backup data dan recovery guna memenuhi SLA sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dengan pemanfaatan solusi ini, para pelaku bisnis diyakini dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital dan big data saat ini. (*)

Infobanknews.com - Multipolar Technology Dorong Penerapan Software-Defined Storage

Infokomputer – Demi Efisiensi, Multipolar Dorong Implementasi Software-Defined Storage

Saat ini era transformasi digital membawa perubahan dan tantangan bisnis yang baru serta berdampak pada semua skala industri.

Pengelolaan data pun menjadi tantangan yang serius bagi para pelaku bisnis karena data telah menjadi salah satu komponen penting dalam keberlangsungan bisnis.

Multipolar Technology pun mendorong perusahaan untuk mengimplementasikan Software-Defined Storage (SDS) dari IBM.

Software-Defined Storage adalah kunci bagi perusahaan untuk memudahkan pengelolaan data dan storage, dan bertransformasi dalam mengadopsi multi-cloud,” kata Yohan Gunawan (Group Head Infrastructure Hardware, Multipolar Technology).

Software-Defined Storage memungkinkan perusahaan mewujudkan sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dinamis dan efisien.

Kombinasi aplikasi IBM Spectrum Storage di dalam perangkat storage IBMStorwize V5000 generasi terbaru akan semakin mudah dimonitor hanya dalam satu konsol dashboard yang tersentralisasi.

Seminar itu pun membahas berbagai kelebihan IBM Storwize V5000 yang di antaranya memberikan jaminan six 9s (99,9999%) data availability dan IBMSpectrum Protect yang diklaim mampu menyederhanakan dan mempercepat proses backup data dan recovery guna memenuhi SLA sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dengan pemanfaatan solusi ini, para pelaku bisnis dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital dan big data saat ini.

Multipolar Technology juga menawarkan paket khusus bundling IBMStorwize dan IBM Spectrum Protect dengan harga khusus.

Infokomputer - Demi Efisiensi, Multipolar Dorong Implementasi Software-Defined Storage

Media Indonesia – Era Multicloud,Multipolar Dorong Gunakan Software-Defined Storage

ERA transformasi digital saat ini membawa perubahan dan tantangan bisnis baru yang berdampak pada semua skala industri. Hal ini tak disangkal menjadi pendorong pesatnya pertumbuhan data, sehingga pengelolaan data menjadi tantangan yang serius bagi para pelaku bisnis.

Tentunya data sebagai salah satu komponen penting keberlangsungan bisnis haruslah terus tersedia, akurat, terjamin keamanannya, dan dapat digunakan kembali untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan,dengan tetap menjaga efisiensi biaya.

Guna menjawab kebutuhan tersebut, Multipolar Technology mendorong penerapan Software-Defined Storage (SDS) dari IBM yang dipaparkan dalam seminar bertajuk Enable the Next Generation of IT Infrastructure di Jakarta, kamis (27/6)

“Software-Defined Storage adalah kunci bagi perusahaan untuk memudahkan pengelolaan data dan storage, dan bertransformasi dalam mengadopsi multi-cloud,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware, Multipolar Technology dalam keterangan tertulisnya.

“Software-Defined Storage memungkinkan perusahaan mewujudkan sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dinamis dan efisien. Kombinasi aplikasi IBM Spectrum Storage di dalam perangkat storage IBM Storwize V5000 generasi terbaru akan semakin mudah dimonitor hanya dalam satu konsol dashboard yang tersentralisasi,” imbuhnya.

Seminar itu pun membahas berbagai kelebihan IBM Storwize V5000 yang di antaranya memberikan jaminan six 9s (99,9999%) data availability dan IBM Spectrum Protect yang diklaim mampu menyederhanakan dan mempercepat proses backup data dan recovery guna memenuhi SLA sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dengan pemanfaatan solusi ini, para pelaku bisnis dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital dan big data saat ini. M

Multipolar Technology juga menawarkan paket khusus bundling IBM Storwize dan IBM Spectrum Protect dengan harga khusus. (RO/OL-7)

Media Indonesia - Era Multicloud,Multipolar Dorong Gunakan Software-Defined Storage

Bisnis.com – Multipolar Technology Dorong Penerapan Software-Defined Storage

Bisnis.com, JAKARTA – Era transformasi digital saat ini membawa perubahan dan tantangan bisnis yang baru yang berdampak pada semua skala industri.

Hal ini tak disangkal menjadi pendorong pesatnya pertumbuhan data, sehingga pengelolaan data menjadi tantangan yang serius bagi para pelaku bisnis.

Tentunya data sebagai salah satu komponen penting keberlangsungan bisnis haruslah terus tersedia, akurat, terjamin keamanannya, dan dapat digunakan kembali untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan dengan tetap menjaga efisiensi biaya.

Guna menjawab kebutuhan tersebut, Multipolar Technology mendorong penerapan Software-Defined Storage (SDS) dari IBM yang dipaparkan dalam seminar bertajuk Enable the Next Generation of IT Infrastructure, pada 27 Juni 2019 di Jakarta.

“Software-Defined Storage adalah kunci bagi perusahaan untuk memudahkan pengelolaan data dan storage, dan bertransformasi dalam mengadopsi multi-cloud,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware, Multipolar Technology dalam keterangan persnya.

“Software-Defined Storage memungkinkan perusahaan mewujudkan sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dinamis dan efisien. Kombinasi aplikasi IBM Spectrum Storage di dalam perangkat storage IBM Storwize V5000 generasi terbaru akan semakin mudah dimonitor hanya dalam satu konsol dashboard yang tersentralisasi,” katanya lagi.

Seminar ini pun membahas berbagai kelebihan IBM Storwize V5000 yang di antaranya memberikan jaminan six 9s (99,9999%) data availability dan IBM Spectrum Protect yang diklaim mampu menyederhanakan dan mempercepat proses backup data dan recovery guna memenuhi SLA sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dengan pemanfaatan solusi ini, para pelaku bisnis dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital dan big data saat ini. Multipolar Technology juga menawarkan paket khusus bundling IBM Storwize dan IBM Spectrum Protect dengan harga khusus.

Bisnis.com - Multipolar Technology Dorong Penerapan Software-Defined Storage

Fintech & FSI Forum with Infobank

Multipolar Technology once again collaborated with Infobank Magazine in a seminar titled, “Fintech & FSI: Embracing the Era of Coopetition.” The participants of this event came from Banks of Book 1 & Book 2, insurance companies, and multi-finance companies.

The highlighted solutions were:

  1. IBM QRadar
    This solution is able to automatically identify and analyze potential threats in real-time, so we have enough time and data to respond to the threat activity.
  2. VisionDGVisionDG
    Mobile Digital Application that we developed ourselves to facilitate and accelerate businesses in innovating and collaborating with Digital Ecosystems / Fintech players. In VisionDG there is an API Management component which mainly targets the banking sector (but does not exclude insurance & finance sectors).

    API Management ensures that banks can provide up-to-date digital channel services to customers in an integrated and easy way. VisionDG features include mobile banking, server based e-money, payment services, QR Code Payment, and other digital services.

  3.  IBM Storwize & Spectrum ProtectIBM Storwize V5000
    storage with flexible scalability so that the company’s performance becomes better and more efficient. We offer an IBM Storwize bundling package with the IBM Spectrum Protect application which is able to simplify and speed up the process of data backup and recovery so that you don’t have to worry about losing data during the backup process.
  4. IT Service Management (ITSM)ITSM
    allows companies to provide support for IT services to be more adaptive, flexible, effective in financing, and oriented towards customer satisfaction both internal and external. MLPT Consulting Services have been certified by ITIL (Information Technology Infrastructure Library), which can help assess ITSM capabilities in customers, including recommendations for improvement and implementation roadmaps; the formulation of principles, policies, standards and procedures for ITSM implementation; and the implementation of supporting tools.

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

E center@multipolar.com
WhatsApp 081 1186 8383

Produsen Roti Pilih Hyperconverged Untuk Tingkatkan Efisiensi

DI TENGAH krisis pangan berkepanjangan yang melanda Jepang pasca Perang Dunia II, Tojuro Iijima memulai usahanya sebagai penyedia roti berkualitas tinggi di bawah bendera Yamazaki Baking. Dalam kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, Yamazaki Baking berkembang menjadi perusahaan modern yang didukung teknologi tinggi, 18.000 karyawan, dan 27 pabrik di Jepang. Skala bisnis yang relatif besar dikarenakan produsen roti nomor satu di Jepang itu telah melebarkan sayap bisnisnya ke sembilan negara, di antaranya Hong Kong, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, dan Indonesia. Beroperasi penuh di Indonesia sejak November 2o1.4, Yamazaki Indonesia memproduksi aneka jenis roti bertekstur sangat lembut di pabriknya yang berlokasi di Delta Mas, Cikarang, Bekasi. Produsen roti bemerek Myroti itu mendistribusikan produknya yang mengusung kualitas Jepang dan kelezatan ke lima ribu toko di area Jabodetabek, Sukabumi, dan Bandung. Kehabisan Kapasitas Simpan Kelembutan yang khas, pilihan aneka jenis, dan rasa roti yang cocok di lidah konsumen lokal membuat MyRoti diterima hangat di pasar Indonesia. Hal itu terlihat dari transaksi yang meningkat dari hari ke hari. Sementara itu, perluasan area distribusi juga dilakukan. Semula hanya di kawasan Jabodetabek, kini produk Myroti sudah menjangkau Bandung dan Sukabumi. “Dan tahun ini kami akan hadir di Cirebon,” ujar Untung Rohwadi, IT Head, Yamazaki Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada penambahan jumlah distributor. Pertumbuhan bisnis yang positif tersebut ternyata berdampak pada infrastruktur teknologi Yamazaki Indonesia, terutama di sisi kapasitas penyimpanan data dan kecepatan pemrosesan. Untung Rohwadi mengisahkan, pada tahun 2o17 perusahaan mulai kehabisan kapasitas di storage untuk menyimpan data-data transaksi selama empat tahun yang sudah menyentuh angka 6,5 TB atau 7o% dari kapasitas total. Volume data meningkat cepat, padahal sistem penyimpanan yang sudah digunakan sejak tahun 201.4 itu belum memiliki kemampuan deduplikasi dan kompresi yang baik.

Walhasil, perusahaan mulai menemui berbagai kendala. Misalnya, sinkronisasi data penjualan dari lima ribu gerai memakan waktu berjam-jam, padahal kecepatan pemrosesan data dibutuhkan untuk mendukung proses produksi yang juga dituntut berjalan cepat mengingat produk Yamazaki Indonesia memiliki batas masa kedaluwarsa. Ketika Yamazaki berniat memperbarui sistemnya, lagi-lagi menemui hambatan. “Kami pakai perangkat yang mereknya sudah tidak ada lagi di Indonesia,” cerita Untung Rohwadi. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin mengandalkan vendor yang lama untuk memperbarui perangkat. Mau tak mau, perusahaan harus membeli perangkat baru untuk mengatasi berbagai isu tersebut. Jaminan Kelangsungan Produk “Sejak pertengahan tahun 2017 kami sudah berencana mengganti server karena kami sudah mulai kehabisan kapasitas storage, yang saat itu sudah mencapai tujuh puluh persen.” Untung mengisahkan. Setelah melalui proses investigasi yang melibatkan beberapa vendor, Yamazaki Indonesia memilih solusi hyperconverged HPE SimpliVity. “Kami memilih solusi dari HPE karena mengingat pengalaman kami dengan server sebelumnya, vendornya tutup sehingga kami bingung mau bagaimana,” ujar Untung. Nama HPE yang disebutnya masih established sampai sekarang dan tentu menjadi jaminan atas kelangsungan produk-produknya. Pemilihan Multipolar Technology sebagai implementor dalam proyek ini juga didasari alasan yang sama; karena jaminan nama yang sudah tepercaya. Dari sisi teknologi, kapabilitas, dan fitur, menurut Untung, SimpliVity dipandang dapat memberikan keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan solusi sejenis dari vendor lain dalam kisaran anggaran yang sama. Misalnya, storage yang sudah sepenuhnya menggunakan SSD akan berpengaruh signifikan pada kecepatan. “Dan yang jelas, solusi ini menggunakan VMware yang sudah kami gunakan juga, sehingga kami tidak perlu belajar lagi dari awal,” Untung menambahkan. Proses implementasi dilakukan bertahap dan berlangsung selama tiga hari pada Oktober 2018. Proses ini harus direncanakan secara matang mengingat kinerja sistem dapat berpengaruh terhadap kinerja produksi. Waktu migrasi dipilih saat proses akunting sudah selesai karena pada saat itu volume transaksi juga sudah berkurang. “Kami tentukan bahwa kami hanya bisa implementasi selama 2×24 jam sistem off. Malahan, dari manajemen sebenarnya minta hanya ix24 jam,” jelas pria yang hobi mendaki gunung itu. Proses implementasi berjalan cukup singkat. Hari pertama dan kedua digunakan untuk melakukan pengecekan dan pemasangan perangkat serta setup konfigurasi perangkat. Barulah pada hari ketiga, tim TI Yamazaki melakukan migrasi total sistem dan data. “Kami mulai migrasi jam 8 malam, jam 12 siang keesokan harinya sebagian besar sudah dimigrasikan,” ceritanya lagi. Pangkas Waktu Sinkronisasi Data Memanfaatkan kemampuan real-time deduplication, kompresi, dan optimalisasi, Yamazaki Indonesia dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan dan efisiensi penyimpanan data. “Saat ini kami memiliki storage yang kapasitasnya bisa mengkover kebutuhan kami hingga lima tahun ke depan. Kami masih punya ruang simpan sekitar 80% dari kapasitas total, dengan volume data yang empat kali lipat dari data kami selama empat tahun,” papar Untung. Proses sinkronisasi data dapat berjalan lebih cepat. “Dulu, kami upload data (ke sistem ERP) butuh waktu tiga sampai empat jam. Sekarang, cukup satu jam,” jelas Untung. Proses ini dimulai dari mengunduh data penjualan dari ratusan ribu transaksi di toko pada jam tujuh pagi selama lima belas menit. Kemudian, data diunggah ke sistem ERP. “Sebelum jam delapan pagi sudah selesai, jadi jam delapan sudah bisa diolah,” ujarnya. Sementara untuk fasilitas backup, perusahaan juga menikmati kecepatan. Menurut Untung, proses backup dan restore data sebesar 50o GB dilakukan dalam waktu sekitar lima detik. “Dulu, kami bisa satu jam melakukan backup,” tuturnya.

Infokomputer - Produsen Roti Pilih Hyperconverged Untuk Tingkatkan Efisiensi

Smart Brunch with Multipolar Technology-HPE

The organization certainly needs a qualified infrastructure, which is not merely superior only in terms of engine specifications. IT infrastructure must now be able to support the latest technology that can accelerate companies to transform into the digital realm. That is, companies must be smart in choosing which infrastructure is capable of supporting business strategies to grow and increase profits.

This time MLPT collaborated with HPE by holding a Smart Brunch by inviting prospects from various industries. With the concept of small discussion, participants who attended became more relaxed following the event and did not hesitate to discuss the HPE solution that was delivered at that time.

The solutions presented include:
  • HPE Nimble is a storage that has Artificial Intelligence and is able to do various analyzes, with self-healing features. HPE Nimble Storage has the Infosight Predictive Analytics feature that functions as an Artificial Intelligence / artificial intelligence data center that can be accessed through the cloud, and is able to accurately predict and manage the growth of existing data.
  • HPE SimpliVity combines several data center services in the form of appliance that offer speed and agility in the application of virtualization, reduce complexity, increase efficiency, and reduce operating costs. HPE SimpliVity has the ability to integrate servers, storage, networks and virtualization solutions in a ready-to-use device, with an implementation process that can be done in just minutes.

Info :
PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk
Lippo Kuningan Building 17th Fl.
Jl. HR. Rasuna Said Kav B12
Jakarta 12940
P +6221 546 0011
F +6221 546 002
E center@multipolar.com